BAB 05 ;; Malaikat Kak Reliya Telah Terbang Jauh.

1.2K 78 0
                                    

SELAMAT MEMBACA🐱

*****

"Lo kunti belakang sekolah, kan?! Ngaku! Kalo gak ngaku gue bunuh lo!" Seru Zergio seraya menunjuk muka Jeyfano, ia merasa aneh dengan temannya itu. Sebab, Jeyfano yang biasanya akan bergurau dengan Calvin, sekarang termenung. Seperti sedang memikirkan hal yang sangat penting.

"Gi, gak usah gila deh. Orang udah jadi setan mana bisa dibunuh, bloon." Kata Raka. Dia tau kalo dirinya bodoh, tapi masih mending lah. Tidak seperti Zergio yang kelewat bodohnya itu.

Ngomong-ngomong, semua geng BraXen sedang berada dimarkas mereka. Diruang tengah ada Jeyfano, Zergio, Raka dan Mas Yanto. Di teras depan ada Ragas, Calvin, Arlan dan Bintang sedang merokok kecuali Calvin, karena laki-laki itu memang tidak suka merokok. Didapur ada Gema dan Erlan sedang bereksperimen dengan minuman soda yang di didihkan oleh mereka lalu diberi telur ceplok.

Mas Yanto, selaku paling tua diantara yang ada diruang tengah juga merasa bingung dengan sikap Jeyfano sekarang.

"Kamu kenapa, toh? Daritadi, tak sawang meneng terus." Kata Mas Yanto selaku paling dekat dengan Jeyfano. Mas Yanto ini adalah orang Jawa. Ia sekolah di Jakarta karena Ayahnya yang dipindah kerjakan oleh atasan Ayah Mas Yanto.

Semua anggota BraXen yang sudah kelas XII itu telah menyelesaikan ujian. Dan sebentar lagi tinggal adik kelas mereka yang akan ulangan akhir semester.

"Gue gak papa, kok. Cuma lagi banyak pikiran aja, santai." Sahut Jeyfano, sedikit memberikan senyuman.

"Tapi raimu ndak bisa boong, Jey." Ucap Mas Yanto. Karena dia paling tua, jadi harus menjaga semua anggota geng BraXen, Mas Yanto juga wakil ketua. Makanya, jika Ragas sedang tidak ada Mas Yanto lah yang menggantikan posisi Ragas sejenak.

"Rai itu apa, Mas?" Tanya Zergio.

"Muka! Masa gitu aja gak tau lo." Ini bukan Mas Yanto yang menjawab, melainkan Raka. Ia memasang wajah datarnya, sedikit kesal karena Zergio tidak ada perkembangan sama sekali.

"Bacot,"

"Dih, dikasih tau juga. Malah kek setan balesannya."

"Ya, masalahnya lo ngasih tau nya juga kayak setan, anjing!"

"Mana ada setan anjing!"

"LO BANGSAT!"

"LO-"

"MENENG! Koe pada iso ora, sih, ojo gelut wae. Sedinooo tok." Kata Mas Yanto dengan muka memelasnya.

Mari tinggalkan yang diruang tengah dan kini beralih kedapur.

"Yah, Gema! Itu telornya jadi warna merah!" Seru Erlan.

"Udah, gak papa. Nanti kita kasih ke kembaran lo sama Mas Yanto. Dia, kan, paling anti nolak." Sahut Gema dengan menaik turunkan alisnya.

Ah, Arlan dan Erlan itu kembar. Mereka hanya beda enam menit limabelas detik saja. Memang kembar, tetapi sifatnya berbanding balik. Mukanya saja yang kembar. Arlan itu cuek, dingin dan tidak suka dibantah, sedangkan Erlan sebaliknya. Laki-laki itu memiliki sifat ceria, mudah bergaul dengan orang dan suka ngambek kalo permintaannya tidak dituruti oleh Arlan.

We're (NOT) BrotherWhere stories live. Discover now