23. Love story

47 7 0
                                    

Hallo, apa kabar?
Gimana cerita Awan sejauh ini?
Semoga kalian tetap terhibur ya!
Jangan lupa Vote kalo kalian suka cerita ini okee!!
-
Enjoy!!

Hallo, apa kabar?Gimana cerita Awan sejauh ini?Semoga kalian tetap terhibur ya!Jangan lupa Vote kalo kalian suka cerita ini okee!!-Enjoy!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Diwaktu yang bersamaan, Bu Lani memasuki kelas, menghampiri Awan.
"Wan, udah siap buat besok," tanyanya.

Awan menoleh kedepan menatap Bu Lani, mengangguk dengan senyuman menjawab siap. "Siap Bu," jawab Awan bersemangat.

"Oke terimakasih Wan, ibu keruang guru dulu ya," pamit Bu Lani.

Awan yang kini masih diposisi sama, duduk seorang diri dimeja belajar, dengan buku-buku yang menumpuk diatasnya, secara tiba-tiba pikirannya berpaling, terngiang-ngiang oleh ucapan Gebby yang belum lama ini ia dengar.

"El dirumah sakit Wan, dia dikeroyok,"

"Lo bukan Awan yang gue kenal!,"

Tak berfikir panjang, ia langsung merapihkan beberapa barangnya kedalam tas. Berjalan cepat melewati koridor sekolah, menuju ruang piket guru untuk izin.

"Permisi pak, saya mau izin pulang lebih dulu, ada saudara saya yang kecelakaan, boleh pak?," Pinta Awan.

Guru piket sempat tidak mengizinkan Awan melemparkan beberapa pertanyaan kepadanya. "Jangan bohong kamu!," Jawabnya.

Salah satu penjaga disana, ikut menyambar. "Udah pak, dia anak baik, izinin aja,"

Guru piket pun langsung mengizinkan Awan untuk pulang terlebih dahulu. Memberinya selembar surat. "Yasudah, nih,"

Awan sumringah langsung bergegas untuk  menemui El dirumah sakit. "Terimakasih ya pak,"

****

Setibanya disana, Awan yang sedikit panik bertanya pada pegawai rumah sakit tergesa-gesa. "Nama pasien atas nama Elkavender dimana ya?" Tanya Awan.

Pegawai pun dengan ramah menjawabnya. Mencari daftar nama pasien dan memberitahu Awan dengan menunjukkan koridor sebelah. "Diruang anggrek nomor 19 kak," jawabnya.

Tepat didepan kamar El, Awan sedikit bingung dengan kebaradaan pria asing yang duduk diruang tunggu samping pintu kamar. "Permisi, anda siapa ya," Awan bertanya.

Pria itu menoleh kesamping tepat pada Awan, spontan ia berdiri dari duduknya, menjabakan tangan untuk berkenalan. "Oh iya, kenalin, saya Langit, tadi kebetulan, saya liat pasien dikeroyok oleh sekelompok geng motor, jadi saya bantu, tadi sempat ada beberapa polisi yang membantu tapi hasilnya nihil," jawab Langit.

Awan tersenyum kepadanya. Memeluk dan menepuk pundak langit sebagai tanda terimakasih sudah menolong sahabatnya. "Terimakasih banyak ya,"

Awan pun ikut menjaba tangan berkenalan. "Kenalin saya Awan, sahabat pasien, salam kenal, lalu kondisi El gimana?," Balasnya.

Langit menghela nafas pelan menjawab, "Alhamdulillah, Sudah membaik," ucap Langit.

Awan Untuk Langit  [ SUDAH TERBIT ]Where stories live. Discover now