27. why?

41 3 0
                                    

HALOO!!
How are you?
-
Gimana Pendapat kalian tentang cerita ini?
-
Betah-Betah ya sampe ending!!
-
Enjoyy!!!

#TAXI

Perbincangan Dilanjut dengan beribu pertanyaan yang terlintas di-pikiran Gebby. Rasa takut itu terus menerus menghantui dirinya. "Kira-kira mereka siapa sih?, sejahat itu, salah kita apa?," tanya Gebby.

El yang melihat gadis disampingnya itu terlihat seperti tak tenang, merangkulnya dari belakang seraya mencibut pipi Gebby. "Gapapa, namanya juga geng motor, gausah dipikirin terus ya," balasnya mencoba menenangkan pikiran Gebby.

Gebby mendorong tangan El yang mencubit pipinya itu langsung menjawab. "Apaan sih El, lo yang udah babak belur gini masih aja ngebelain mereka, harusnya kita lapor ke-pihak yang berwajib," seru Gebby, membuat El semakin gumush melihatnya.

"Biar itu urusan aku okey?," jawab El.

"Awas ya kalo gue kenapa-napa,"

"Gak bakal dong, gue janji, bakal terus jadi prajurit Gebby," gombalan itu membuat Gebby senyum-senyum sendiri.

"Huhh, cape gue," ucap Awan menghela nafas berat.

"Ada apa sih wan, Kesel mulu dari tadi, cemburu ya,? balas El.

"Udah syukur gue mau nyari lo,"

"Hehe, Sory ya Wan, gue ngerusak moment di-tengah kebahagiaan lo ini, lo menang lomba kan?,"

"Tau dari mana lo?,"

"Ada deh, intinya gue minta maaf,"

"its oke, lain kali lo lebih hati-hati biar ga jadi beban,"

"SIAP KAPTEN!"

****

Pagi Harinya, Tepat pada hari minggu, Awan memutuskan untuk pergi ke-rumah Aura, menepati janjinya untuk menemani gadis itu terapi otot

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi Harinya, Tepat pada hari minggu, Awan memutuskan untuk pergi ke-rumah Aura, menepati janjinya untuk menemani gadis itu terapi otot. "permisi," sautnya mengetuk pintu rumah.

Tak lama, Aura membukaa pintu rumah dengan penampilan yang sedikit berbeda, ia dengan pita menempel dirambut curly, serta gaun biru itu membuat pria di-depannya tercengang. "So beautiful,"

Aura tersenyum kepadanya, "Thankyou,"

Dengan segan, Awan mendorong kursi roda gadis itu menuju mobil taxi yang sedari tadi menunggu didepan gerbang rumah.

sepanjang perjalanan mereka berbincang banyak hal. salah satunya tentang hobby Aura. iya, menjadi seorang Atlet. serta tak jauh dengan cita-cita Awan menjadi seorang Pilot yang menerbangkan kapal Jet.

"Gimana hari-hari kamu sejauh ini?," tanya Awan menatap Aura yang sedang melamun ke-jendela.

"Lebih baik, dan itu karena kamu yang selalu ada buat aku Wan,"

Awan Untuk Langit  [ SUDAH TERBIT ]Where stories live. Discover now