26. El?

30 3 0
                                    

HALOO!!
How are you?
-
Gimana Pendapat kalian tentang cerita ini?
-
Betah-Betah ya sampe ending!!
-
Enjoyy!!!

Gebby yang menerima panggilan masuk,  langsung kebingungan, seperti mendengar sesuatu yang janggal, terus menerus memanggil nama El.

Ell..

Ell..

Ell...

Tit.

Panggilan langsung terhenti selalu menghubungkan ulang, membuat Gebby semakin panik kebingungan, mencoba berulang-ulang menelpon kembali sahabatnya.

"Kok mati si," kesalnya.

Aura menoleh ke-samping menatap Gebby bingung. Inisiatif bertanya kepada temannya itu. "ada apa geb?," tanyanya.

Gebby tak menjawab. ia terus menerus melakukan spam chat pada ponselnya bertujuan mendapat jawaban dari El. setelah beberapa menit ponsel El semakin sulit dihubungi. ponselnya tak aktif.

"Ra, gue tadi telfon El. terus sempet dia jawab. tapi tiba-tiba gue denger ada suara ribut. terus gue juga denger suara El. gue takut dia kenapa napa Ra," panik Gabby bertubi-tubi membuat Aura ikut panik sekaligus kebingungan.

"lo tenangin diri lo, nih minum, dia pasti gak papa kok," jawab Aura mencoba menenangkan pikiran Gebby.

"Gimana gue mau tenang Ra," umpatnya.

"Hai kalian, ada apa nih," sapa Awan sembari memegang piala kejuarannya tersenyum lepas.

"El gak ada kabar. ponselnya gak aktif, terus kata Gebby tadi dia denger suara keributan," penjelasan Aura.

Ekspresi Awan spontan berubah reflek meraba saku celananya mencari ponsel. langsung mencoba untuk menghubungi kembali sahabatnya itu.

"Lo kemana El." Gumam Awan ikut panik.

Secara tiba-tiba Bu Lani datang menghampiri mereka yang terlihat tak biasa. "Ada apa Wan?," tanya Bu Lani.

"Teman saya Bu, dia tiba-tiba hilang khabar, saya boleh izin keluar dulu Bu?," Awan menjawabnya.

"Hilang khabar gimana Wan?," tanyanya lagi.

"Tadi saya telfon. terus sempat diangkat Bu, saya denger suara ribut disitu. habis itu ponselnya mati," sambar Gebby ikut menjelaskan pada Bu Lani.

"Yasudah. Ibu izinkan. kalian keluar saja dulu, takut terjadi hal yang negatif," akhirnya Bu Lani mengizinkan mereka untuk keluar dari wilayah perlombaan itu.

"Makasih banyak Bu, kami pamit dulu," pamit Awan.

Dilain tempat. Al yang senantiasa melihat gerak gerik Awan. terus-menerus menatap mereka dengan senyum tipis andalannya.

******

Baru sampai di-depan pintu keluar. mereka langsung mendapat kejutan selembar kertas yang bertulis beberapa kalimat. "Stop Wan," ucap Gebby seraya menghalangi jalan.

"Kenapa Geb?," tanya Aura.

Tak berfikir Panjang Gebby mengambil kertas tersebut langsung membukanya. tangannya gemetar saat melihat teks tersebut. seolah terjadi sesuatu yang tak biasa.

Awan Untuk Langit  [ SUDAH TERBIT ]Where stories live. Discover now