Balapan

165 27 0
                                    

"Kak, Lia masuk duluan." Lia tersenyum kearah Jisoo.

"Iya. Belajar yang rajin."

Jisoo mengamati punggung Lia yang sudah mulai menghilang dan saat itu juga, senyum Jisoo juga mulai memudar.

"Ck... buat apa belajar kalau bermain jauh lebih menyenangkan." Jisoo mengembalikkan badannya hendak pergi. Namun belum sempat dia berjalan, sosok laki-laki berdiri tegap tepat dibelakangnya.

"Membolos lagi?" Tanya Sehun.

Jisoo memutar bola matanya malas. "Bukan urusanmu."

"Satu kali lagi membolos, kamu akan mendapat skorsing."

"Apa aku terlihat peduli?"

Sehun menghela napasnya karena menahan amarah.

"Ayo ikut aku masuk." Sehun langsung menarik tangan Jisoo. Tidak peduli sang empu berteriak minta dilepaskan.

"Sehun, mengapa kamu mencampuri urusanku? Harusnya kamu senang  dengan hal itu dan dengan mudah kamu bisa menjadi juaranya. Dan yaah, kamu tidak perlu repot-repot menyingkirkanku untuk meraih beasiswa itu. Ambil semuanya saja Sehun ambil! Aku sudah muak dengan semua ambisi ini. Tidak ada yang menghargaiku. Kamu juga sama, memanfaatkan kekuranganku demi keuntungan pribadimu!"

"Kamu diam saja berarti benar apa yang aku bicarakan." Jisoo tersenyum remeh lalu mengibaskan tangannya pada Sehun.

Jisoo berjalan keluar gedung sekolah dan menabrak bahu Sehun. Sedangkan Sehun hanya diam mematung.

Ting... ting...

Suara ponsel Sehun berbunyi. Ia begitu terkejut saat membuka isi pesannya.

Jimin
(Send Pict)

Ini benar Jisoo, kan? Bagaimana bisa dia mengenal Taeyong, si berandal itu?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini benar Jisoo, kan? Bagaimana bisa dia mengenal Taeyong, si berandal itu?

***

Napas Jisoo tersenggal-senggal dan membuka pintu sedikit kasur. Semua pasang mata mengarah pada gadis cantik itu.

"Kok lama?" Tanya Rosè sembari menghirup rokoknya.

"Maaf tadi ada sedikit masalah. But it's okay."

"Jis." Bang Chan mengacungkan suntikan kearah Jisoo.

"Ini seperti biasa, kan?"

"Bukan, ini kokain." Jisoo mengangguk dan mempersilahkan Bang Chan menyuntikkannya barang itu ke tubuh Jisoo. Alhasil Jisoo  merasakan nikmat efek kokain.

Perfectionist FamilyWhere stories live. Discover now