35

64.9K 5.3K 1.6K
                                    

A Frozen Flower
Sekuntum bunga yang beku
🥀

2k vote - 1,4k komen for the next chapter•

"Mmmh—,"

"Arghhhh!!" Alzion mengerang mendapat ledakan pelepasan di malam itu. Keringat-keringat yang merembes seksi di pelipisnya adalah bukti bahwa ia telah bekerja keras untuk membagi kepuasan pada istri cantiknya itu.

Kepalanya mendongak dengan mata memejam kenikmatan. Deru nafasnya yang berat dan terputus-putus membakar gelombang liar di ruangan temaram itu. Alzion membasahi bibirnya dan menggigit lidahnya. Sungguh, ini nikmat tiada tara.

Dibawahnya ada Launa yang tak kalah kacau, terengap perempuan itu memburu udara. Rambutnya yang tergerai berserakan menutupi bantal, beberapa helai ikut liar menutupi wajahnya.

Alzion menunduk. "Sekali lagi ya sayang?"

Launa menggeleng pelan dengan wajahnya yang memerah panas, gelombang tadi saja masih belum sepenuhnya hilang. Bagian intinya masih meledak-meledak merasakan sensasi panas dan begetar yang baru saja ia rasakan. "Aku lelah Zion," sahut Launa nyaris menangis.

Hal itu membuat Alzion mendesah pelan, ia menjatuhkan tubuhnya di sisi Launa dengan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher istrinya itu. "Tapi aku mau lagi..."

Launa tetap menggeleng. Ia tidak sanggup melayani pria itu lebih jauh lagi. Tubuhnya benar-benar lelah, tenaganya seakan terkuras habis semua.

Mengingat kejadian beberapa waktu lalu, dimana Alzion membohonginya sampai keduanya berakhir diranjang membuat tangis Launa akhirnya keluar juga. Tak tahan wanita itu menanggung kesal dan sedih bersamaan. Ia menutup menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Alzion sangat menyebalkan.

"Launa, kenapa menangis, hm?" Tanya Alzion mencoba menarik tangan Launa dari wajahnya. Mendengar suara tangis Launa, kontan Alzion menatap ke arah istrinya itu. Pria itu panik dibuatnya.

"Iya aku minta maaf, aku berjanji tidak akan bermain kacau seperti tadi," ucapnya merayu Launa agar berhenti menangis. Apakah Launa menangis karena ia terlalu bengis barusan? Astaga, sial. Alzion merutuki dirinya.

Ingatannya kembali pada waktu dimana dulu dirinya pernah memaksa Launa untuk melayaninya. Dan berakhir dengan perempuan itu yang selalu menangis seusai mereka bercinta.

"Aku salah sayang. Aku terlalu merindukan percintaan kita hingga kehilangan kontrolku, maafkan aku, Launa."

"Zion bohong!" Ucap Launa kesal, bersamaan dengan isakan tangisnya.

Alzion terdiam sejenak, mencari arah maksud ucapan istrinya itu. Hingga beberapa detik setelahnya pria itu akhirnya mengerti. Ia meringis pelan dengan mengusap tengkuknya yang tak gatal saat mengetahui alasan istrinya menangis.

"Zion bohong!" Lagi, Launa mengatakan itu sebagai bentuk protesnya.

"Aku tidak berbohong, sayang. Aku memang punya naga, dan kau sudah melihatnya tadi. Privat dragon. And only you can touch and see it."

"Bukan naga yang itu!"

Alzion terkekeh gemas. "Ini juga naga Launa. Tapi naga milikku sensitif sayang, sentuhanmu membuatnya bangun dan kalap mencari kandangnya," bisik Alzion membuat pipi Launa semakin terbakar marah dan malu bersamaan.

A Frozen Flower [ Terbit ]Where stories live. Discover now