-34-

421 75 57
                                    

Double up, semoga suka :*

*

*

*

Sudah lima hari sejak Abbyanza mengatakan lebih memilih untuk pulang, tapi sekarang ia masih ada disini, bersekolah seperti biasanya. Besok, papi Harry akan menjemputnya untuk pulang.

Abbyanza meminta waktu satu minggu untuk menghabiskan waktu dengan teman-temannya sebelum ia benar-benar pulang, sebisa mungkin Abbyanza ingin memberikan kesan yang baik untuk mereka.

Azka menatap datar Abbyanza yang kini tengah tersenyum lebar di hadapan Jafar, sudah lima hari pula mereka belum bertegur sapa.

Tangan Azka terkepal, matanya menajam saat melihat Abbyanza menyentuh pipi Jafar dengan telunjuknya, mungkin menusuk-menusuk lebih tepatnya.

Dengan langkah lebar, Azka menghampiri keduanya. Sudah cukup! Kemarin-kemarin Azka cukup sabar melihat Abbyanza dengan Alfarizi dan Elfahri, tapi sekarang ngga lagi. Kesabaran Azka terkikis habis sekarang.

Abbyanza tersentak kaget saat tangannya yang berada di pipi Jafar di jauhkan dengan cepat namun tetap dengan cara lembut, begitupun dengan Jafar yang terkejut dengan kedatangan Azka secara tiba-tiba.

"maaf, tapi aku ada urusan sama Abbyanza" kata Azka pada Jafar, lalu melirik Abbyanza
"ikut aku"

Abbyanza diam saja saat Azka membawanya pergi dari sana, membiarkan tangannya berada dalam genggaman cowok itu.

Azka membawa Abbyanza ke ruang OSIS, meskipun telah turun jabatan, Azka masih memiliki akses memasuki ruangan tersebut.

Abbyanza menatap punggung Azka yang membelakanginya tanpa melepaskan tangan mereka.

Satu menit

Dua menit

Lima menit

Mereka masih dalam posisi yang sama seperti saat mereka masuk kedalam ruangan ini.

"udah, kucing-kucingannya?" tanya Abbyanza yang pertama kali buka suara.

Azka menghela nafas dalam tanpa berniat membalikkan tubuhnya, hanya tangannya yang meremat erat tangan Abbyanza.

"udah puas, ngehindarin gue?" tanya Abbyanza lagi

Azka tertegun, tak mengira Abbyanza akan peka jika ia tengah menghindari gadis itu. Azka hanya ingin mencoba membiasakan diri jika nantinya ia memang harus menjauh dari Abbyanza, tapi ternyata baru lima hari aja Azka sudah tak sanggup.

"aku gak ngehindar dari kamu"

Abbyanza mendengus
"oke, gue anggap lo jauhin gue berarti"

Sontak saja Azka langsung berbalik menatap Abbyanza.
"ngga gitu"

Abbyanza maju satu langkah mendekat, sebelah tangannya yang bebas menyentuh pipi Azka.
"lo kenapa sih? Ada masalah?"

Abbyanza bukannya tak tau jika Azka menghindarinya, apalagi akhir-akhir ini pesan serta panggilan telpon ataupun video tak lagi di lakukan oleh pemuda itu. Makanya, Abbyanza dengan sengaja mendekati Alfarizi, Elfahri dan Jafar. Ia sengaja memancing Azka datang sendiri, dan terbukti, Azka langsung menghampirinya saat Abbyanza sedang bersama Jafar.

Sebelah tangan Azka menyentuh tangan Abbyanza yang berada di pipinya
"ngga ada"

Abbyanza mengernyit bingung saat melihat tatapan Azka yang menyendu.
"atau gue ada salah sama lo?"

Azka menggeleng
"ngga juga"

Abbyanza menghela nafas, lalu menempelkan keningnya di dada Azka.
"terus lo kenapa? Jangan gini, gue gak nyaman" bisiknya pelan

ABBYANZADonde viven las historias. Descúbrelo ahora