-38-

316 71 52
                                    

Selamat pagi:)

*

*

*

*

Enam bulan berlalu sejak kelulusan, kini Azka menjalani hari-harinya sebagai mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Arsitektur di sebuah Universitas yang ada di kota. Dan selama itu pula, Azka tinggal di kos-kosan sederhana yang dekat dengan tempatnya menimba ilmu.

Hubungan Azka dan Abbyanza masih terus berlanjut tanpa di ketahui mamah Dewi. Bahkan tak jarang, Abbyanza sering mengunjungi Azka di kosannya untuk sekedar main ataupun mengantarkan bahan makanan untuk mengisi kulkas milik Azka.

"yaampun Azka, kamu dari mana aja sih?" tanya seorang perempuan dewasa yang sedang menggendong balita di depan gerbang kosan, dari suaranya terdengar panik.

Azka yang baru menyebrangi jalan sambil menenteng satu kantung plastik berisi dua bungkus nasi uduk untuknya dan Abbyanza sarapan, mengernyitkan dahi.
"abis beli sarapan teh" jawabnya sambil menunjukkan plastik yang di bawanya.

"cepetan masuk, ada mamah kamu itu di dalam" kata perempuan itu lagi, dia adalah anaknya bu Haji pemilik kosan yang Azka tempati. Penghuni kosan sering memanggilnya teh Yani, seorang ibu muda beranak satu.

"hah?" beo Azka

"hah hoh hah hoh, cepetan masuk. Mamah kamu ngamuk itu, kasian neng Abbyanza"

Azka membelalak mendengar penuturan teh Yani, tanpa menunggu lama kakinya langsung melesat masuk melewati gerbang menuju kamarnya.

"mah" panggil Azka dengan nafas terengah, matanya menangkap pemandangan Abbyanza yang sedang menundukkan kepala dalam rangkulan bu Haji pemilik kosan. Sedangkan mamah Dewi dan ayah Danu berdiri di depan mereka dengan wajah marah.

"jadi gini kelakuan aa' sejak jauh dari mamah? IYA?" tanya mamah Dewi dengan nada tinggi

"mah, ngga gitu" bantah Azka lembut sambil mendekati sang ibu.

"istigfar kamu a', kamu bawa anak gadis orang ke dalam kamar. Biar apa coba mamah tanya? BIAR APA? BUKANNYA MAMAH UDAH BILANG KAMU HARUS JAUHIN DIA?" bentak mamah Dewi

"mah, selalu ada bu Haji yang nemenin kalo ada Abbyanza main kesini. Aa' gak berani kalo-"

"ibu juga" sela mamah Dewi sambil menatap bu Haji dengan marah
"saya mempercayakan anak saya untuk ngekos disini karena peraturan yang ibu sebutkan pada saya, ibu bilang peraturan disini ketat, tidak di perbolehkan membawa lawan jenis kedalam kosan sembarangan. Lalu ini apa bu?"

"bu Dewi, sebelumnya biar saya jelaskan. Saya memang mencantumkan larangan bagi penghuni kosan untuk membawa lawan jenis ke dalam kamar apapun alasannya kecuali, tolong garis bawahi, kecuali tanpa saya dampingi. Dan selama neng Abbyanza datang kesini, saya selalu mendampingi mereka selama mereka berada dilingkungan ini. Dan saya bisa memastikan jika mereka berdua tidak pernah melakukan hal tidak bermoral sedikitpun di depan saya" tegas bu Haji

Memang benar, selama Abbyanza datang ke kosan Azka, selalu ada bu Haji ataupun teh Yani yang menemani mereka. Itulah yang membuat mereka mengenali Abbyanza dan kisahnya dengan Azka, gak pernah sekalipun mereka di biarkan berdua.

"tetap aja itu salah dan menyalahi aturan, seharusnya ibu sebagai seorang Haji lebih mengatahui hal ini dengan jelas" seru mamah Dewi dengan menggebu

"mah udah" lerai ayah Danu

"kamu juga" kini mamah Dewi menunjuk Abbyanza
"bukannya saya udah bilang untuk menjauhi anak saya? Kamu lupa sama janji yang waktu itu kamu ucapkan pada saya?"

ABBYANZAWhere stories live. Discover now