Permintaan kecil Jeno

541 43 0
                                    

Vote and coment!!

Happy Reading guys!!

Sudah seminggu mereka berada di LA dan sudah seminggu juga mereka menghabiskan waktu liburan bersama Eric. Hari ini anak dreames dan kedua orang tua Renjun akan kembali ke Indonesia karena urusan pekerjaan mereka sudah selesai dan otomatis anak dreames juga ikut pulang. Sekarang mereka lagi di bandara dan pesawat akan segera take off.

"Lo yakin ga ikut Al. Lo yakin mau disini aja? Lo ga mau kumpul lagi kayak dulu? " Tanya Jeno yg masih diangguki kepala oleh Eric.

"Gue masih harus nyelesain pendidikan disini sampe kuliah selesai kak, soalnya gue pakai jalur beasiswa sampai kuliah nanti. Sebenernya gue juga pengen kita kumpul bareng lagi kayak dulu" Bales Eric.

Renjun menghampiri Jeno & Eric dan memegang pundak mereka berdua.

"Gpp jen, ini kan juga buat masa depan Eric. Dan Eric gue juga tau lo disini ngejer beasiswa lo sibuk, tapi jangan lupa lo juga harus balik ke rumah lo buat nemuin orang tua lo juga biarpun lo ga bisa ikut pulang. Gue tau ini berat buat kalian berdua yg baru baikan tapi jangan egois. Jangan sampai ego ini tadi bisa buat hubungan kalian renggang lagi.. "

".. Sering pulang Ric waktu lo liburan. Terus jangan lupa juga sering kabarin keluarga lo terutama kakak lo" Lanjut renjun sambil menunjuk Jeno dengan dagunya.

Eric mengangguk "Makasih ya njun" Ucap Eric.

Renjun mengeryit heran "Buat?? " Tanya nya.

"Buat semuanya. Gue ga tau harus bilang apa ke kalian bertiga. Kalo ga karena kalian mungkin gue ga akan pernah baikan sama kakak gue. Thanks buat kalian bertiga" Ucap Eric dengan senyum yg mengembang di wajahnya.

"Huhu na, kok jadi mellow gini ya pen nangis gue" Jaemin langsung memukul pelan lengan haechan.

"Alay lo Chan. Tapi beneran ini mellow banget. Drama apakah ini Chan mellow banget ya Allah" Jaemin menyeka matanya yg tidak ada air mata. Mereka bertiga tertawa melihat haechan dan jaemin.

"Temen lo aneh kak tapi juga lucu" Celetuk Eric.

"Beruntung lo bisa dapet bestie kek mereka bertiga. Ga hanya baik tapi juga bisa balikin mood" Lanjutnya. Lalu ortu renjun datang menghampiri mereka berlima.

"Udh blm. Pesawatnya udh mau take off loh. Ga denger tuh"ucap wendy.

" Kalian mau pulang apa mau disini aja nih?" Tanya chanyeol.

"Sebentar ya om tante. Dek pokoknya lo jaga kesehatan disini jangan lupa sering kabarin kita" Eric mengangguk.

"Lo juga kabarin kalau udh sampai. Gue janji gue pasti pulang dan kita bisa kumpul bareng lagi kayak dulu" Lalu Eric memeluk Jeno.

"Memang ini mellow, tapi gue ikutan woyy" Haechan berlari langsung memeluk saudara itu dan diikuti renjun dan jaemin.

Mereka melepaskan pelukan itu.

"Makasih ya kalian bertiga udh mau bantuin gue"

"Iya masama"

"Udh yuk kita berangkat" Ajak wendy.

"Kita pamit ya" Eric ngangguk doang.

Mereka berjalan menuju pesawat. Lalu mereka berbalik badan menatap Eric barengan.

"Bye Eric. See you next time"


*****

Hari sudah pagi hampir menjelang siang Jeno dan yg lain baru sampai kerumah masing-masing setelah 23 jam berada di pesawat.

"Huh capeknya" Jeno merebahkan dirinya di kasur empuk miliknya.

Irene mengetuk pintu kamar Jeno " Jeno? "

"Masuk bun.. " Teriak Jeno dari dalam kamar.

Irene memutar knop pintu itu dan melihat anaknya lagi rebahan. Dia duduk dikasur itu dan mengelus rambut Jeno.

"Kok ga mandi dulu jen.. "

"Masih capek bun pen rebahan bentar" Irene tersenyum sambil masih mengeluh rambut Jeno.

"Al gimana? Dia ga mau kumpul lagi seperti dulu?! " Jeno menghela nafas lalu duduk menghadap bundanya.

Jeno menggeleng lemah "Dia masih mau disana sampai pendidikan nya selesai baru dia mau pulang ke Indonesia"

Jeno menidurkan kepalanya di pangkuan Irene "Bun.. "

"Hmm? "

"Apa ini karena Jeno dulu ya yg udh nyuruh Al buat pergi dari sini? Makanya Al masih ga mau ke rumah ini lagi.. " Irene mengelus lagi kepala Jeno.

"Ga kok sayang, ini bukan salah kamu kok. Kan Al udh bilang ke Jeno kalau dia mau nyelesain pendidikan disana baru dia mau pulang. Dia juga udh ngambil jalur beasiswa sampai kuliah nanti, masa iya harus disia²in. Sekolah Al itu termasuk sekolah yg terkenal disana. Mungkin dia memang dulu ingin sekali bersekolah disana dan jika bisa dia dapat beasiswa " Jelas Irene.

"Al mandiri ya bun.. Dia ga bergantung sama orang lain bahkan sama orang tuanya sendiri. Dia bisa membiayai hidupnya sendiri tanpa bantuan dari siapapun. Padahal setiap bulan ayah transfer uang ke dia,tapi dia ga pernah mau make" Irene tersenyum.

"Al emang gitu anaknya dari dulu"

"Bun.. " Panggil Jeno lagi.

"Ya.. "

"Jeno boleh minta sesuatu ga? Ga banyak kok. Boleh? "

"Apapun buat kamu sayang" Jeno tersenyum mendengarnya.

"Bun Jeno mau dipanggil El lagi sama bunda sama ayah kayak dulu lagi boleh?? " Irene tertawa.

"Ya ampun kirain apa tadi permintaannya. Ya jelas boleh dong kak El" Ucapnya dengan senyuman.

Jeno membalas senyuman tersebut dengan senyuman khas nya "Makasih bunda.. " Irene mengangguk.

"Mandi dulu sana baru istirahat. Bunda mau masak buat makan siang dulu. Nanti kalau udh waktunya makan bunda bangunin kamu" Jeno mengangguk lalu beranjak pergi ke kamar mandi.

Irene juga pergi keluar dari kamar Jeno menuju dapur.

*****

Sorry for typo....

DREAM'S SQUAD || 00L [NCT Dream] ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt