Terungkap

399 31 0
                                    

Plak..

Satu tamparan keras berhasil mengenai pipi orang suruhannya hingga pipi itu memerah.

"Bodoh" Katanya.

"Saya menyuruh kalian untuk menyingkirkan wanita itu bukan untuk menyelakai pria yg saya suka, bodoh" Sungutnya.

"Maaf boss. Tapi–" Ucapan salah satu diantara mereka terpotong.

"Diam. Saya tidak mau dengar alasan kalian" Mereka semua menundukkan kepalanya.

"Lebih baik kalian pergi dari sini. PERGI.. " Perintahnya.

Setelah semua anak buahnya pergi ia memijit pangkal hidungnya.

"Punya anak buah bodoh semua. Akh sial gue harus hapus semua CCTV area sekolah sebelum ada yg mengeceknya" Katanya.

.
.
.

Pagi ini anak dreamies langsung ke ruang CCTV untuk mengecek bukti tabrak lari kemarin.

Jari-jari Jaemin bergerak diatas keyboard komputer yg ada di ruang CCTV untuk mencari bukti tentang kejadian kemarin.

Setelah menemukan folder rekaman CCTV kemarin di area luar sekolah, Jaemin mengklik folder itu. Dan ternyata isi folder tersebut kosong. Hal itu langsung membuat yg lain mengeryit heran.

"Gimana bisa rekaman itu hilang. Jaem coba cek rekaman koridor apa ada yg masuk keruangan ini sebelum kita? " Jaemin menggeleng.

Jaemin membalikkan tubuhnya menghadap kedua temannya itu lalu menyilangkan lengannya diatas dada. "Kayaknya ada yg udh ngehapus rekaman cctv kemarin. Lalu kamera CCTV dari koridor menuju ruangan ini dirusak,kalian liat ini rekaman saat kita masuk juga tidak ada" Ucapnya sambil menunjukkan rekaman CCTV dari koridor hingga ruangan ini.

"Itu artinya memang kejadian kemarin itu udh direncanain. Tapi siapa pelakunya dan apa motif dia buat nyelakain yeji?" Tanya haechan.

Jaemin hanya mengedikkan bahunya.

"Yg pastinya orang orang yg merasa iri lah yg dapat melakukan hal seperti ini. Apapun bisa terjadi kalo memang dia ingin mendapatkan apa yg dia mau " Ucap Renjun.

"Kalo kayak gini gimana cara kita nangkep pelakunya. Gue ga bisa biarin pelakunya berkeliaran sementara Jeno masih kritis dirumah sakit" Kata Haechan.

Jaemin menggeram marah tangannya ia kepalkan hingga urat-urat itu menonjol. Lalu dia berdiri dan keluar dari ruang CCTV dengan diikuti Renjun dan Haechan.

.
.
.

Sudah seminggu berlalu tapi kondisi Jeno masih belum juga stabil. Hal itu membuat Eric semakin khawatir dan berniat ingin memindahkan Jeno ke rumah sakit terbaik di LA.

Sudah seminggu ini juga Eric menjalankan pembelajaran jarak jauh, karena sudah hampir seminggu lebih dia di Indonesia.

Hari ini Eric masih menjaga sang kakak yg masih setia menutup matanya. Wajah tertidur kakaknya terlihat damai. Eric ingin sekali melihat sang kakak kembali membuka mata tapi sepertinya Jeno masih enggan untuk membuka mata bulan sabitnya.

Eric meneliti wajah Jeno yg dipasang masker oksigen serta kepala yg diperban.

"Kak El ayo bangun" Titahnya.

DREAM'S SQUAD || 00L [NCT Dream] ✔Where stories live. Discover now