Ramadhan part 2

227 35 0
                                    

Tiba akhirnya hari pertama bulan suci Ramadhan. Setelah pagi hari tadi Haechan dan yang lain sehabis membangunkan warga komplek sahur. Haechan kembali kerumah setelah sholat subuh berjamaah di masjid, dan sekarang jarum jam menunjukkan pukul 10.30,ia masih belum juga beranjak dari tempat tidurnya.

Kebiasaan Haechan yg ngebo masih ada dalam dirinya, meskipun sudah ada perubahan sedikit. Hingga saat benda pipih yg ia taruh di atas nakas berdering menandakan ada panggilan masuk, sampai membuat tidurnya terusik karena suara dering di benda itu tak kunjung berhenti.

Haechan berdecak pelan, siapa coba yang sudah mengusik tidur nyenyak nya ini? Ingin sekali haechan memaki orang ini saat menerima panggilan itu.

Benda itu terus berdering sampai beberapa panggilan tak terjawab karena Haechan malas mengangkatnya. Hingga pada panggilan ke lima haechan baru mengangkat panggilan itu karena ponselnya terus saja berbunyi.

"Siapa sih lo ganggu orang lagi tidur juga? " Tanyanya dengan nada kesal tanpa membuka matanya yg masih tertutup.

"Ouh lagi tidur ternyata? PANTES DARI TADI GUE TELPON KAGAK DIANGKAT, Bangsat.." Jawab orang di seberang sana tak kalah sewot.

"Siapa sih lo tiba-tiba nelpon gue udh gitu malah ngatain gue lagi, kan anjir emang.. " Bales Haechan dengan suara serak khas orang bangun tidur, tapi belum buka mata aja sih si haechan nya.

Ternyata orang di seberang sana semakin kesal dengan jawaban haechan barusan. Sudah dia mengangkatnya lama, bahkan dia tak melihat nama yg terpampang jelas di layar benda itu.

"Buka mata lo lebar², liat noh nama yg terpampang di sana. Kesel juga gue lama-lama sama lo" Perkataannya pun langsung membuat haechan langsung terduduk dari tidurnya membuka matanya sebentar dan menatap dengan jelas nama yg ia tulis dengan nama 'Bule Kanada' . Setelahnya Haechan berdecak kesal menatap ponsel yg masih menyala itu.

"Ngapain sih lo nelpon gue?" Sewot haechan ga nyelo.

Orang diseberang sana hanya menghela nafas sabar.

"Gue udh dibandara Indonesia sekarang.. " Katanya.

"Terus apa hubungannya sama gue bahlul? Lagian ngapain juga lo ke Indonesia?"

"Masih sabar gue sama lo ya belum juga gue tampol lo ntar. JEMPUT GUE LAH DODOL"

Haechan memutar matanya malas, "Lo tuh hidup di zaman apa sih sekarang Mark? Lo hidup di zaman modern bro, di zaman serba canggih. Ya lo gunain lah aplikasi di HP lo buat mesen taksi online.. " Haechan masih berusaha sabar menghadapi orang disebrang sana.

"Nah itu dia masalahnya, ga ada yg kosong semprul"

"Ogah ahh gue ngantuk"

"Terus gue gimana malih? Udh sejam gue dibandara woyy"

"Itu mah derita lo"

Ingin rasanya Mark menerkam haechan hidup² kesel mulu kalo udh berurusan sama beruang cokelat.

"Gue aduin nyokap lo ntar ya? Lo lupa kalo gue keponakan tersayang tante joy? "

"Iya iya gue jemput, cepu banget lo jadi orang" Mark tersenyum puas saat mendengar balesan Haechan.

"Nah gitu dong.. " Eitss jangan seneng dulu Mark Haechan akan tetap membuatmu kesal.

"Gue mandi dulu tapi? " Tuh kan. Jawaban Haechan berhasil membuat Mark melengos.

"Jadi gue harus nunggu lagi nih? Mana mandi lo juga lama hampir setengah jam. Belum lagi lo ganti terus pergi ke bandara. Bisa sejaman lebih gue nungguin lo disini njir.. " Haechan hanya mengedikkan bahu ga peduli, padahal dilihat orangnya aja kagak.

"Kalo mau gue jemput ya harus tanggung resiko. Kalo ga mau ya udh gue balik tidur lagi" Katanya.

"Iya iya. Ya udh cepetan sono lu mandi makin berjam-jam gue nunggu lo ntar" Setelahnya panggil diputus secara sepihak oleh Mark.

"Sialan bngt nih orang. Udh mending gue mandi biar ganteng.. "Haechan beranjak dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi.

.
.
.

"Lama banget sih lo" Omelnya ketika haechan baru saja sampai di bandara.

"Syukur² gue jemput lo ya kambeng" Haechan melirik barang bawaan kakak sepupunya itu lalu menatap Mark heran.

"Lo mau tinggal berapa lama sih disini? Bawa barang banyak bener, dua koper ditambah ransel lagi" Ujar Haechan.

"Oh ini. Satu koper baju² gue, koper satunya lagi oleh-oleh. Kalo nih tas isinya barang gue macem laptop dan sebagainya" Jelasnya.

Haechan hanya mangut doang sambil ber-oh ria.

"Udh cepetan masukin bagasi"

Mark berjalan memutar menuju bagasi. Saat ingin dibuka masih terkunci.

"Bukalah bagasi nya goblok" Makin kesel aja dia sama haechan.

Haechan cuma nyengir doang "Oiya I'm forget.. "

Setelah Mark menaruh barang-barangnya ia berjalan ke pintu belakang. Baru juga dibuka belum duduk Haechan udh nyolot duluan.

"Mau ngapain lo? "

"Ya mau duduk lah goblok"

Haechan berdecak kesal, "Ya tau gue lo mau duduk. Tapi ngapain duduk dibelakang gue bukan supir lo ya"

"Siapa juga yg bilang lo supir gue? "

"Nih orang ya. Sabar Haechan lagi puasa, istighfar dulu. Astaghfirullah.. "Mark yg melihatnya menatap Haechan heran, bisa dia punya sepupu modelan Haechan.

" Ngapain lo masih bengong disitu malih, kedepan cepet " Suruh Haechan. Ingin rasanya Haechan memaki orang ini kalo aja dia ga lebih tua darinya.

"Ck, iya.. " Mark menutup balik pintu belakang lalu membuka pintu depan dan duduk disamping Haechan.

Setelah selesai memasang seatbelt Haechan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang membelah jalan raya.

*****

Sorry for typo...

Aku double up lagi nih, tangan ku gatel pengen up padahal tadi pagi baru up..

Oke jangan lupa tinggalkan jejak ⭐



DREAM'S SQUAD || 00L [NCT Dream] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang