Kucing

493 48 0
                                    

Vote and comment!!
.
.
.
.
Sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak

Happy reading

Saat Jeno sampai dirumah ternyata kucing kesayangannya sedang menunggunya seperti biasanya didepan pintu menunggu sang majikan pulang. Memang sudah kebiasaan kucing itu menunggu Jeno tepat Jeno sudah pulang sekolah. Padahal bunda Jeno selalu mengajaknya masuk dan menunggu Jeno didalam. Tapi kucing itu menggeleng lembut seakan tau pemiliknya akan segera pulang dan membawanya ke dalam gendongannya seperti biasa yg membuat bunda Jeno gemas sendiri karena memiliki kucing yg sangat pintar.

Jeno menggendong kucing yg sedang mengusak di kakinya. Walaupun dia memiliki alergi terhadap bulu kucing tapi tidak dipungkiri ia begitu sayang terhadap kucingnya itu yg ia beri nama, Bongshik.

"Bongshik pintar. Ayo kita masuk... " Jeno melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah.

"Assalamu'alaikum bunda.. "

"Wa'alaikumussalam" Jeno menghampiri sang bunda yg duduk di sofa ruang tamu dan menyaliminya.

Jeno mendudukkan dirinya di samping sang bunda dan masih memegang bongshik yg sekarang ada di pangkuannya.

"Bongshik udh makan blm bun?!? " Tanya Jeno ke bunda sambil mengelus bongshik.

Irene menggeleng "Tadi udh mau bunda kasih makan cuman dia ga mau dan malah tetep nunggu kamu di depan" Balas Irene menatap bongshik dengan seulas senyuman.

"Kamu bandel ya bongshik.. " Ujar Jeno sambil mencubit hidung bongshik.

"Kamu ganti dulu sana abis itu makan bareng bongshik biar bunda siapin" Suruh Irene.

Jeno mengangguk lalu pergi ke kamarnya untuk ganti seragamnya dengan pakaian biasa.

.
.
.

Setelah selesai mengganti pakaiannya, Jeno turun ke bawah untuk makan siang. Masih dengan bongshik yg berada di gendongannya.

Jeno berjalan ke arah meja makan yg sudah ada bundanya disana.

"Turunin bongshik nya El... Cuci tangan sana biar bongshik makan duluan" Ucap Irene sambil memberikan semangkuk makanan kucing untuk bongshik.

Bongshik langsung cepat turun dari gendongan Jeno setelah diberikan makanan. Bongshik emang suka begitu, dia tidak mau makan sebelum ada Jeno yg ada didekatnya.

Setelah Jeno mencuci tangan nya, ia mulai memakan masakan bundanya sambil menatap bongshik. Jeno menatap bundanya sebentar setelahnya ia kembali menatap makanannya.

"Bun... "

"Hmm.. "

"El boleh melihara kucing lagi ga? " Permintaan Jeno membuat nya menatap Jeno heran.

"Untuk apa? Bukannya udh ada bongshik? "

"Iya emang udh ada bongshik. Cuman buat temen main bongshik aja bunda, kalo semisalnya El pulang telat" Irene menghela nafas mendengarnya, bukannya dia tidak mengizinkan Jeno untuk melihara kucing. Tapi Jeno sendiri kan mempunyai alergi terhadap bulu kucing. Bagaimana jika alerginya bertambah parah karena Jeno melihara kucing lagi.

"Tapi kan kamu punya alergi bulu kucing sayang. Jangan aneh² deh ntar malah alerginya tambah parah" Tolak Irene.

Jeno hanya menghela nafas gusar "ya udh deh kalo ga izinin" Irene menatap Jeno yg kelihatan sedih karena ia tidak mengizinkannya melihara kucing lagi.

"Ya udh bunda izinin" Jeno menatap bundanya dengan mata berbinar.

"Beneran bun?? " Irene mengangguk.

"Tapi ada syaratnya"

.
.
.

Setelah mendapatkan izin dari bundanya tadi siang, dengan syarat setiap minggunya Jeno harus membawanya ke dokter hewan dan diberi solusi agar bulu kucing tidak rontok. Sorenya Jeno pergi ke pet shop bersama ayah dan bundanya.

Ada dua kucing yg menarik perhatian Jeno saat memasuki penampungan hewan. Kucing yg memiliki 3 warna putih belang hitam dan kuning dan kucing putih belang hitam.

"Bun, El ambil 2 ya? " Seketika Irene melotot ke arah Jeno.

"Biarin aja Bunda, biar bongshik makin banyak temennya.. "

"Nah bener tuh kata ayah" Timpal Jeno.

"Biarpun ada temennya tapi dia tetep nungguin kamu depan pintu. Bisa jadi juga semuanya nunggu kamu" Kesel Irene.

Jeno cuma cengengesan doang "Jadi boleh nih ya? "

Irene mengangguk "Iya, tapi jangan lupa"

"Sip" Jeno mengambil dua kucing itu dan diberikan kepada pemilik pet shop agar dimasukkan ke kandang.

Setelah membayar kucing itu Jeno membawa dua kandang itu ke mobil.

"Udh seneng nih?? " Jeno mengangguk.

"Seneng bngt yah"

.
.
.

"Bongshik... Liat nih aku bawa siapa?? " Bongshik yg lagi rebahan di sofa langsung lari begitu majikannya pulang.

Jeno menurunkan kedua kandang itu dan menggendong bongshik. Donghae hanya menggeleng melihat tingkah kucing Jeno itu.

Jeno berjongkok dan menurunkan bongshik lalu membuka kedua kandang itu agar kucing yg didalamnya keluar.

"Aku bawa temen buat kamu... " Bongshik langsung saja mendekati kedua kucing itu.

Irene menggeleng, sungguh sksd kucing ini. Setiap kali dia melihat hal yg baru dia lihat pasti langsung mendekatinya. Seperti dulu saat Jeno baru saja membawanya pulang kerumah, kucing ini langsung turun dari gendongan Jeno dan berlari mengejar Eric yg baru dia lihat sampai Eric ketakutan sendiri saat kucing itu tiba-tiba mengejarnya.

"Namanya siapa El?? " Jeno berfikir sebentar.

"Eum kalo yg putih belang hitam kuning namanya Seol. Nah kalo yg satu lagi namanya Nal" Mereka mengangguk mendengar nama kucing yg diberi nama oleh Jeno.

"Ya udh kasih makan sana.. " Jeno ngangguk lalu berjalan kearah dapur yg diikuti ketiga kucing itu.

*****

Sorry for typo....

Double up nih, semoga suka..

DREAM'S SQUAD || 00L [NCT Dream] ✔Where stories live. Discover now