Langkah Pertama

412 32 1
                                    

📎📎📎

























...

"Zel, besok jadi kan kumpulnya? Kakak gak bisa lama lama tapi. "

Hazel mengangguk. "Lo tunggu aja deket gang. Di parkiran mobil. "

Perempuan yang berusia di atas Hazel itu mengangguk. Sejak tadi, dirinya sibuk mundar mandir di dapur. Membuat sarapan untuk 3 porsi pagi ini.

"Tangan lo udah ganti perban? "

Hazel mengangguk. "Udah, Kak. "

Wanita itu, Elenora. Kerap disapa Nora oleh teman dan keluarganya. Wanita dengan senyum menggemaskan itu hanya berbalut gaun rumahan dengan celemek masak berwarna ungu.

"Nih makan duluan. "

Nora meletakkan 3 piring berisi pasta dan sosis. Persis sekali dengan sajian yang ada di restoran. Sangat indah, seakan Nora adalah ahli masak yang handal.

Meninggalkan Hazel di meja makan, Nora masuk ke kamarnya. Masih gelap, kentara kalau penghuni nya masih terlelap. Padahal matahari sudah terbit.

"Sam.. "

Nora menoel lengan telanjang itu. Si empunya pun menggeliat. Itu Samuel. "Jam berapa, Beb? "

"Almost 10 am. Cepet bangun. "

"Mataku berat banget. "

Nora berkacak pinggang. "Gak ada ya Sam. Siapa suruh semalem begadang? Jam 12 anter ke Dinkes. "

Samuel, pria itu akhirnya duduk. Dirinya lupa, semalam sudah berjanji mengantar Nora menuju tempat tujuan gadis itu. Lagi pula, kenapa Nora harus pergi hari Minggu begini?

"Its weekend, but your wife is Elenora. What a wonderful morning. "

Samuel dengan cepat berlalu sebelum Nora mengamuk. Benar saja, wanita itu berusaha menarik rambut Samuel tapi prianya lebih dulu menghindar masuk ke kamar mandi.

Nora hanya geleng geleng kepala. Lain di mulut, lain di hati. Walaupun Samuel sering menjahili istrinya, tapi Samuel lah orang yang paling mendukung istrinya dalam melakukan sesuatu.

Sembari menunggu Samuel, Nora berjalan ke ruang makan. Apartemen mereka cukup di bilang luas untuk ukuran ibukota.

"Abang lo tuh ngeselin. "

Hazel terkekeh. Sedikitnya, dia mendengar pertikaian pagi antara Nora dan Samuel karna pintu kamar suami istri itu terbuka.

Abang? Ya, Hazel dan Samuel adalah saudara kandung.

"What are you doing here, Miss Hazelina? Get some free breakfast? "

Samuel keluar dengan wajah yang lebih segar. Rambutnya yang mulai panjang membuat Samuel memakai bando hitam di kepalanya.

"What the hell, Sam? Najiss lo pake bando gituan. " Ucap Hazel.

"Gak sopan. "

b e s t a r iWhere stories live. Discover now