Chapter 04

250 38 0
                                    

Wei Ying

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wei Ying ...

"Tuan Muda ... " bisikan samar mengusik, seakan berasal dari kejauhan.

Ehhh???!!!

Lan Wangji terjaga.

"Shizui .... " Dia mengerjapkan matanya.

"Maaf, kau jadi terbangun. Kupikir kau mengigau, suaramu tidak tenang."

"Aku bermimpi." Lan Wangji menatap nanar ke langit-langit kamar.

"Aku berjumpa seseorang. Dia seorang pemuda tampan. Bahkan menurutku sangat cantik dan manis. Aku membantunya menangkap anjing. Berlarian, menembus semak belukar."

Tatapan matanya sangat dalam, menyelami dunia yang hanya bisa ia saksikan sendiri.

"Nama pemuda itu Wei Wuxian."

"Hebat. Kau bahkan ingat nama seseorang di dalam mimpi," Shizui menanggapi dengan sabar.

"Dia menatapku penuh kehangatan."

Melihat rona bahagia di wajah tuan muda yang biasanya pucat dan datar, Shizui merasa terharu.

"Jika kau tidur lagi, mungkin bisa melihatnya kembali dalam mimpi." Anak muda itu tersenyum.

"Kau benar. Mungkin saja. Jika bisa bertemu lagi, tidur seharian pun tidak percuma."

"Ini belum pagi, kau bisa meneruskan tidurmu."

Dia berdiri menunggu hingga Lan Wangji terlelap, menatap wajah tampannya dalam bayang-bayang lentera.

Tetapi tidak sampai berapa menit, pemuda itu kembali membuka mata. Tatapannya muram, menularkan kesedihan yang tidak bisa dijelaskan pada Shizui.

"Aku tidak bisa tidur," ia mendesah lesu.

"Setiap kali kututup mataku, di sana ada bayangan wajahnya. Ini aneh sekali. Shizui, aku tidak bisa melupakannya."

Lan Wangji tersenyum pahit, namun lentera harapan masih berkelip samar. Satu pertemuan singkat, terpatri dalam hati. Satu momen melesat seperti sambaran petir, terasa bagaikan malam abadi.

🌸🌸🌸

Saat itu adalah malam musim gugur yang dingin. Angin kencang sesekali membawa butiran gerimis membuat musim gugur di distrik Yiling sedikit lebih berat.

Di dalam salah satu rumah besar kediaman Tuan Besar Wei, seorang pemuda duduk di tempat tidur.

Dia Wei Wuxian.

Selimut menutupi tubuhnya yang tinggi ramping saat dia melihat ke luar jendela.

Kamar tidurnya sangat luas dilengkapi set meja kursi kayu terbaik, jambangan berisi bunga hidup segar. Lentera terang benderang terbingkai logam keemasan menerangi seluruh ruangan.

𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 𝐖𝐞𝐚𝐯𝐞𝐫 (𝐖𝐚𝐧𝐠𝐱𝐢𝐚𝐧) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang