> 5

1.1K 755 223
                                    

-
-

Kayla sudah siap - siap akan berangkat ke sekolahnya, ia bergegas memakaikan tas dan sepatunya.

"Makan dulu kaylaaa,"

Kayla menghampiri Ibunya untuk bersalaman, dengan cepat lalu ia beranjak pergi. "Udah telat bu, Assalamualaikum."

Hana menggeleng pelan sambil menatap kepergiannya. "Waalaikumsalam, hati - hati."



Kayla pergi sekolah menggunakan kendaraan umum, karena Ayahnya tidak sempat untuk mengantarkannya.

Ia sudah naik angkutan sesuai dengan arah tujuannya, lalu ia melihat jam tangan miliknya yang sudah menunjukan pukul tujuh kurang empat menit.

"Duh gue takut di hukum." Gumamnya cemas.

"Kiri bang,"

"Disini neng?" Tanya abang supir angkut, Kayla mengangguk lalu turun untuk membayar ongkosnya.

Langsung saja ia berlari menuju ke gerbang sekolah, dan benar saja gerbangnya tertutup, sudah terduga pasti ia telat dan kena hukuman.

Kayla menghentakkan kakinya. "Ahgg sial gue kesiangan."

Tidak lama terdapat suara langkah kaki cepat menghampirinya.

"Haduh anjing gue kesiangan lagi." Ucap seorang laki - laki yang bernama Hamdan.

Hamdan melirik Kayla. "Lo? Kesiangan juga?"

Kayla mengangguk kikuk.

"Hahahahaa haha kesiangan?" Tawa lepasnya.

Hamdan langsung memasang wajah datarnya. "Hehe sama gue juga."

Kayla mengernyit heran. "Apaan sih lo, gak jelas banget."

"Gue tau gimana caranya, supaya gue dan lo bisa masuk ke sekolah." Timpal Ucapnya.

Mata Kayla sedikit berbinar. "Gimana?"

"Manjat lewat belakang, mau gak?" Tanya serunya.

Kayla memutar mata malas. "Dih males, kaki gue sakit yang ada. Mana pake manjat - manjat segala."

Hamdan berdecak. "Ck, belum juga di cobain."

"Lo aja sana, gue mending balik lagi ke rumah."

"Aeh aeh ngapain kalian berdua disini?" Tanya seorang penjaga sekolah yang tiba - tiba datang entah dari mana.

Hamdan tersenyum lebar. "Eh Bapak gawan."

"Nama saya Rundi bukan gawan." Jawabnya.

"Gawan itu ganteng menawan pak, bersyukur bapak di panggil ganteng walaupun kumisnya lebat." Ucap Hamdan tertawa, membuat Kayla tidak bisa menahan tawanya.

"Eh bisa bisanya kamu, bapak tambah hukumannya." Ucap pak Rundi.

"Weh weh jangan dong pak, saya kan cuma becanda ehehe jangan terlalu serius napa pak." Jawabnya cepat dengan wajah melasnya.

"Eghem, terus kenapa bisa telat?" Tanya pak Rundi

"Em saya karna kendaraan nya lama pak, jadinya kesiangan." Ucap Kayla berbohong.

"Kalau kamu?"

"Kalau saya...."

"Bantuin mama dulu pak, iya bantuin mama. Kan saya anak sholeh pak." Sambung ucapnya.

Hindered LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang