> 6

910 658 136
                                    

-
-

Saat memasuki mobil Alby, Kayla duduk di kursi bagian belakang dan temannya Alby sudah duduk di bagian depan.

Kayla dan temannya Alby itu saling menatap tersenyum, membuat Kayla merasakan malu dan gugup. Ketika kendaraannya sudah berjalan ia memilih memainkan handphonenya.



Saat sudah sampai, Kayla turun dari mobilnya lalu masuk kedalam rumah dan Kayla juga sempat menawarkan Alby dan temannya untuk mampir terlebih dahulu. Tetapi mereka menolak tawarannya.

Kayla perlahan membuka pintu rumah. "Assalamualaikum bu, Kayla pulang."

Dari arah dapur Ibunya menghampirinya. "Waalaikumsalam alhamdulilah udah nyampe. Bener kata Farida tadi pingsan?"

Kayla menggangguk, dengan wajah murungnya.

"Ya udah diistirahatin gih. Mana Albynya?" Tanya Ibunya.

Kayla berdecak pelan. "Ihh Ibu! kenapa sih, nyuruh dia jemput aku."

Hana terkekeh, "kenapa emangnya?."

"Kan yang di kabarin Ibu, harus nya Ibu yang ngasih tau Ayah nyuruh jemput aku."

"Ayah lagi sibuk, kenapa sih sampe gak mau dijemput sama Alby?"

"Ck, ya gak mau aja. Kan Ibu tau Kayla sama si cowo itu belum halal."

Hana memutar mata malas. "Pinter banget jawabnya. Terus yang kemarin - kemarin sama temen kamu itu apa? Halal?"

Kayla terdiam tidak membalas perkataan Ibunya lagi, lalu ia pergi dari tempat.

"Alby nya suruh masuk dulu dong, Kayla."

"Udah pulang, udah di tawarin juga." Ucapnya sambil masuk ke dalam kamar.

"Ya sudah makan dulu, sama minum obatnya."

Kayla berdecak. "Ish Iya iya nanti aja."

✿✿✿

Pagi hari terdengar suara jam weker berdering keras, membuat Kayla kesal. Lalu ia meraba - raba dan mematikan jamnya, dengan mata yang masih tertutup rapat.

Tok tok tok..

Ibunya masuk kedalam kamar Kayla, lalu membelakkan matanya. "Astagfirullah Kayla, jam segini belum bangun!!"

Hana mendekat lalu menggoyangkan badannya. "Bangun, mau kesiangan lagi kaya kemarin? Liat, udah jam setengah tujuh."

Kayla mengerjapkan matanya. "Hmm apa sih bu berisik banget deh,"

"Aku gak mau sekolah, gak enak badan." Sambungnya lemas, lalu menyelimuti seluruh badannya.

Hana menempelkan tangannya di dahi Kayla, dan merasakan suhunya yang terasa panas. Bahwa Kayla benar sedang tidak sehat.

"Ya udah, nanti berobat ke dokter." ucap Ibunya.

Kayla menggeleng pelan. "Gak mau, nanti juga sembuh sendiri."

Hindered LoveOnde histórias criam vida. Descubra agora