> 9

626 427 156
                                    

-
-

Drrttt drtt

Terdengar suara notifikasi handphone yang terus bergentar, membuat Kayla kesal dan terganggu, karna Kayla kembali tidur lagi setelah sholat subuh. Ia langsung bangun terpaksa untuk membuka handponenya.

"Ck, siapa sih yang nelepon jam segini. Ganggu tidur gue aja." Gerutu kesalnya, sambil membuka kata sandi di layar handphone.

" Gerutu kesalnya, sambil membuka kata sandi di layar handphone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ish, kirain apaan. Iya iyaa." Ucapnya sambil membalas pesan Ibunya singkat, lalu mematikan benda handphonenya dan meletakan kembali di meja nakas.

Kayla menghembuskan nafasnya. "Gue harus bikin sarapan buat dia? Yang bener aja, dia juga bisa kali nyari makanan sendiri."

"Tapi oke lah tak apa, gue mau coba masak sendiri." Sambung ucapnya, sambil bersenandung menuju ke toilet untuk membersihkan anggota tubuhnya.

Setelah ia selesai, langsung menuju lemari pakaian.

Kayla mengetuk - ngetuk dagu oleh jari tangannya. "Hm, pakai baju apa ya? Celana, sama baju panjang?"

Kayla menggelengkan kepalanya. "Gak deh, lagian cuma dirumah gak bakal kemana mana. Jadi pakai yang ini aja."

Kayla mengenakan pakaian yang dipilihnya, lalu menuju meja rias untuk mengoleskan perawatan rutinnya. Saat sudah selesai ia langsung menuju ke dapur untuk memasak. Tetapi ia terhenti sejenak, lalu menengok kanan kiri menatap ke sekitarnya.

"Loh, si cowo ustadz itu kemana?" Ucapnya heran, karena ia sedari tadi tidak mendengar suaranya sedikitpun.

Kayla mencari kesetiap sudut rumah. Dan benar saja Alby tidak terlihat ada dirumah, dugaannya pasti sedang pergi, tetapi entah pergi kemana.

"Ih bisa - bisa nya dia keluar gak bilang - bilang. Mana gue dirumah sendirian." Ketusnya kesal, membuat ia geram ingin menghantam orang itu saat sudah pulang.

Kayla memalingkan bodoamat, lalu menuju dapur dan membuka sebuah kulkas besar yang sudah banyak jenis makanan, sayuran dan lain lainnya, membuat ia terkejut karena begitu banyak nya.

Kayla membulatkan matanya. "Waw buset, ini banyak banget. Si cowo ustadz itu yang isi kulkas sebanyak ini? Hm okelah, mending sekarang gue coba masak, tapi masak apa ya kira kira?" Gumam Kayla berpikir sambil mengetuk - ngetuk dagu oleh jarinya.

"Nah, ada telor. Gue mau coba bikin telor ceplok deh. Tapi sama apa lagi ya, biar ada temennya. Ini aja deh udang, gue mau coba bikin udang saus tiram walaupun gak pernah bikin." Sambung ucapnya bergerutu antusias, karena ia akan melakukan aksi menangtang yang belum pernah ia coba.

Kayla menuju kran wastafel untuk membersihkan udangnya, dan ia juga menyiapkan bumbunya yang sudah lengkap di tempat perbumbuan.

Tidak lupa juga, ia memasak nasi dan menggoreng telor ceplok nya. Saat semuanya sudah matang, ia mengkhias telor seadanya agar terlihat lebih menarik. Lalu menata semua makanannya di meja makan dengan rapi.

Hindered LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang