29. 🦋

2.8K 78 2
                                    

"Sayang," panggil Prince ketika melihat sosok sang istri yang tengah bercermin memakai produk skincare nya.

Deluna tidak menoleh, "kenapa sayang?" jawabnya tanpa menoleh ke arah suaminya itu. Ia benar-benar fokus memakai skincare nya.

"Mau jalan-jalan?" ujarnya sembari memeluk Deluna dari belakang dan dapat Deluna lihat pantulan suaminya di cermin.

Kening Deluna mengerut, "jalan-jalan?" beonya. "Jalan-jalan ke mana?" tanya Deluna kembali.

"Kita keliling Eropa," jawab Prince dengan melebarkan senyumannya ke arah sang istri.

Mendengar itu Deluna langsung menyimpan skincare nya dan membalikkan badannya ke arah Prince. Matanya berbinar senang. "Serius? Jalan-jalan keliling Eropa?" pekik Deluna kesenangan.

Prince mengangguk dengan cepat, dia tersenyum geli melihat reaksi sang istri yang menurutnya sangat lucu. "Yey! Kapan?!" tanya Deluna lagi.

"Minggu depan," bisik Prince di telinga Deluna.

Mata Deluna membulat sempurna, "ya ampun! Aku belum packing-packing semua barang kita!" kata Deluna langsung bangkit dari duduknya.

"Haha, tak perlu buru-buru sayang." Prince benar-benar dibuat tertawa oleh tingkah laku sang istri yang begitu menggemaskan di matanya itu.

Deluna cemberut, "aku takut lupa untuk membereskan barang-barang kita. Dan bagaimana jika nanti kita berangkat dan tidak membawa apa-apa?" tanya Deluna dengan raut wajah sebal.

"Kau tenang saja, jika itu terjadi kita bisa membelinya langsung di sana," jawab Prince dengan sedikit sombongnya.

Deluna berdecih, lalu kembali menghadap cermin dan memakai skincare nya kembali. Ia akan membereskan barang-barangnya nanti setelah membereskan acara skincare nya. Beberapa menit kemudian akhirnya ia selesai memakai semua produk kecantikan miliknya.

Bercermin sebentar, kemudian beranjak berdiri dari kursi riasnya. Ia menatap sekeliling kamarnya dan tidak menemukan keberadaan sang suami. Mengangkat bahu tak acuh, Deluna lebih memilih pergi ke walk in closet untuk membereskan beberapa barang ke dalam kopernya.

Ia benar-benar sudah tidak sabar untuk segera pergi liburan. Di Kehidupannya yang dulu, Deluna tidak pernah berlibur dengan suami dan anaknya ke Eropa karena ia sendirilah yang tidak menginginkan hal itu terjadi.

Karena ia sudah bertemu dengan Agus dan lebih memilih pergi berlibur bersama Agus ke Thailand dibandingkan harus berlibur ke Eropa dengan suami dan anaknya. Padahal Deluna ingat sekali jika Lucas sangat ingin sekali pergi berlibur bersama dengan dirinya dan juga ayahnya.

Tapi, Deluna tetap kekeh tidak mau pergi bersama dengan anak dan suaminya dan lebih memilih pergi bersama Agus. Tak memperdulikan tangisan Lucas dan juga tatapan memohon Prince kepadanya.

"Sayang? Hei, Luna," sapuan lembut dari kepalanya mampu membuat Deluna tersadar dari lamunannya dan menoleh ke arah sampingnya yang sudah ada Prince yang menatapnya dengan raut wajah khawatir.

"Hei, ada apa?" tanya Prince lagi menatap Deluna yang juga menatapnya kembali.

Deluna langsung memeluk tubuh Prince dengan erat dan menangis sesenggukan di dada bidang Prince. "Maafin aku, maaf atas semuanya," katanya dengan sesenggukan dan semakin memeluk Prince dengan erat.

Mendengar semua perkataan dari istrinya itu Prince langsung paham apa yang terjadi. Ini pasti berhubungan dengan masa lalu yang begitu suram menurut Prince. Setelah kedatangan Agus semuanya jadi tak seindah jauh sebelum kehadiran Agus.

"Hei, tak apa. Aku memaafkan mu," bisik Prince di telinga Deluna yang masih menangis sesenggukan di dada bidangnya.

Deluna tak menjawab kembali, ia masih terus menangis dan memeluk tubuh Prince dengan erat. Di kehidupan ini, Deluna sudah menepati janjinya yaitu, menjauhi Agus dari Prince. Dan itu semua berhasil, nyatanya sekarang Agus bersama dengan wanita yang selama ini menunggu Agus.

Karena lelah terus menangis, Deluna akhirnya tidur di dalam pelukan Prince. Mengetahui hal itu Prince langsung mengangkat tubuh mungil Deluna ke dalam gendongannya dan menaruh tubuh Deluna ke atas kasur mereka.

"Aku sudah memaafkan mu, begitupun dengan Lucas," bisiknya dan mencium kening Deluna lumayan lama. Setelahnya ia keluar kamar untuk ke kamar jagoannya, Lucas.

🦋🦋🦋🦋

Dua Minggu sudah terlewati, dan hari ini jugalah yang ditunggu-tunggu oleh Deluna. Karena, hari ini ia akan pergi keliling Eropa bersama dengan suami dan juga anaknya. Sedari tadi ia tak henti-hentinya untuk tersenyum.

Entah kenapa jantungnya sedari tadi berdetak dua kali lipat dari biasanya. Pasti ini karena ia sudah tak sabar dan juga sangat excited sekali. Barang-barang yang akan ia bawa juga sudah Deluna keluarkan sedari tadi.

Semua koper yang akan ia bawa sudah dimasukkan ke dalam bagasi mobil, yang tersisa hanyalah tas yang ia kenakan dan juga tas kecil milik Lucas. Anak laki-laki Deluna itu juga sudah tak sabar untuk segera pergi dan tiba di berbagai negara yang ada di Eropa sana.

"Hihi, Lucas sudah tidak sabar untuk pergi ke sana," ucap Lucas dengan menampilkan cengiran khasnya.

"Sabar sayang, kita hanya perlu menunggu ayahmu saja, dan kita akan langsung berangkat!" jawab Deluna dengan penuh semangat.

Mereka berdua dengan sabar menunggu Prince yang sedang sibuk mengangkat telepon. Laki-laki itu tengah sibuk memberikan ini dan itu pada asisten pribadinya yang dipercaya laki-laki itu untuk mengurus perusahaannya selagi dirinya pergi. Ya, meskipun Prince juga akan tetap memantau.

Ibu dan anak yang tengah menunggu dengan sabar dan saling bergandengan tangan itu seketika tersenyum cerah ketika melihat bahwa Prince sudah selesai dengan acara teleponnya.

"Yey! Ayo pergi!" pekik Lucas ketika sang ayah berjalan mendekati dirinya dan sang Ibu.

"Haha, sudah tak sabar hm?" tanya Prince dengan mengelus kepala Lucas.

Lucas mengangguk semangat. Tangannya menarik tangan Prince untuk buru-buru naik ke dalam mobil disusul Deluna yang mengikuti dari belakang dengan tangan yang dipegang Prince oleh tangannya yang satu lagi.

Deluna menggelengkan kepalanya geli sendiri melihat Lucas yang begitu bersemangat akan berlibur bertiga. Ya, Deluna akui ia tidak pernah seperti ini sebelumnya, berlibur keluar negeri bertiga? Tidak sama sekali.

Tiba di dalam mobil, mereka langsung duduk ditempat masing-masing dengan orang lain sebagai supirnya. Setelahnya mobil melaju meninggalkan halaman rumah. Deluna menatap ke arah jalan melalui jendela mobil. Bibirnya tersenyum tipis membayangkan akan seseru apa nanti dirinya dan keluarganya di sana.

Ia sungguh-sungguh sudah tidak sabar berpetualang bersama dengan Prince dan Lucas. Deluna bahagia, ia sudah berhasil melewati semuanya. Ia juga sudah berhasil membuat Lucas tidak seperti dulu yang menangis karena melihat pertengkarannya dengan Prince.

Deluna mendongak ketika Prince membawanya ke dalam pelukan pria itu. Deluna tersenyum membalas senyuman manis yang Prince berikan untuknya. Disusul Lucas yang semula duduk disisi Prince dan memeluk mereka berdua.

TAMAT

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Feb 21 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

This Our Destiny (Repost)Onde histórias criam vida. Descubra agora