Early-Age Marriage [END✔]

05. Benar-benar hilang

༶☄︎☄︎☄︎
٭
٭
✴
❍⌇─➭ welcome to ⌗my book: ๑ ˚ ͙۪۪̥◌ ⌨꒱
≛
꙳
≛
╭──────༺♡༻──────╮
୧܀⊱𝐄𝐚𝐫𝐥𝐲-𝐀𝐠𝐞 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞⊰܀୨
╰──────༺♡༻──────╯
✴
٭
٭
✎✎✎
🄴🄽🄹🄾🅈

Pukul 07:00 pagi,

Seperti hari sebelumnya, Lexy bangun pagi-pagi dan sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan. Meski sudah dilarang oleh sang ibu, namun Lexy rupanya tak menuruti permintaan dari Ibu mertua nya itu. Ia tetap mengambil tugas membuat sarapan sebelum pergi ke sekolahnya

Hingga tak lama kemudian, setelah dirinya selesai menyiapkan sarapan nya dimeja makan, Lexy dihampiri oleh Ibu mertuanya yang baru saja keluar dari kamar nya. Ia tersenyum saat melihat Lexy sudah bangun dan bersiap untuk pergi ke sekolahnya

"Kamu yang menyiapkan nya hm?" tanya Jieun setelah melihat sarapan telah siap dimeja makan

Lexy mengangguk gugup "Maaf, Bu"

Jieun tersenyum menggeleng, kemudian ia memberikan kecupan pada kening Lexy dan menatapnya lembut "Selamat pagi, nak"

"Pagi, Bu." Lexy tersenyum manis

"Apa suami mu sudah bangun?"

"Belum" jawab Lexy sembari menggeleng

"Terus, apa kamu ada latihan pagi ini?"

Lexy mengangguk

"Yasudah, kamu sarapan duluan aja. Nanti terlambat lagi loh" ucap Jieun sembari menyajikan sarapan untuk Lexy

Dengan patuh Lexy menuruti perintah Ibu mertuanya itu untuk segera sarapan. Sementara ia akan pergi membangunkan kelima putranya yang masih ngebo dikamarnya

Tapi belum sempat Jieun pergi, kelima putranya sudah turun dan langsung menghampiri sang Ibu

"Pagi, Bu" sapa mereka sembari tersenyum

"Pagi sayang" seperti biasa, Jieun pun memberikan kecupan pada kelima putranya itu sebelum akhirnya menyajikan sarapan untuk mereka

"Mana Ayah, Bu?" Hyunjin bertanya

"Disini, sayang"

Semua menoleh ke sumber suara, Jongsuk telah siap dengan setelan nya untuk pergi ke kantor. Pria tampan itu duduk dikursi tengah

"Pagi, Lexy" sapa Jongsuk sembari tersenyum manis

Lexy membalas senyumannya dan mengangguk singkat "Pagi, ayah"

Jieun mulai menyajikan sarapan untuk suami tercinta nya itu

"Bagaimana sekolah mu? Apa semua nya baik?"

Lexy kembali mengangguk "Iya, Ayah"

"Apa kamu mengalami kesulitan dalam latihan? Ayah dengar pertandingannya akan diselenggarakan kamis ini. Apa itu tidak masalah?" tanya Jongsuk sedikit cemas

"Tidak, Ayah. Lagi pula ini hanya pertandingan antar sekolah. Aku sudah sering mengikutinya" ujar Lexy sembari tersenyum kecil

"Apa kedua orang tua mu akan datang?"

Lexy terdiam sejenak, kemudian menggeleng pelan "Mereka akan datang kalau pertandingan nya sangat penting"

"Tidak masalah. Ayah dan Ibu pasti akan datang mendukungmu." ujar Jongsuk sembari tersenyum manis

Lexy tersenyum menis mendengar itu, ia mengangguk kecil "Terimakasih, Ayah"

"Yongbok?" Jongsuk beralih menatap Felix