12. Jealous?

258 25 0
                                    

☄︎☄︎☄︎
٭
٭

❍⌇─➭ welcome to ⌗my book: ๑ ˚ ͙۪۪̥◌ ⌨꒱



╭──────༺♡༻──────╮
୧܀⊱𝐄𝐚𝐫𝐥𝐲-𝐀𝐠𝐞 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞⊰܀୨
╰──────༺♡༻──────╯

٭
٭
✎✎✎
🄴🄽🄹🄾🅈

Setelah menempuh beberapa menit perjalanan, Jeongin dan Lexy pun akhirnya tiba disekolah

Jeongin membuka sabuk pengamannya dan hendak keluar dari mobil, tapi atensinya berpaling ke arah Lexy. Gadis itu terdiam sembari mengatur nafas nya perlahan-lahan, kemudian setelah dirasa cukup tenang, ia pun segera keluar dari mobil. Jeongin terdiam sebentar lalu ikut keluar

"Kelas mu ada di lantai berapa?" tanya Jeongin

"Lantai 3." jawab Lexy seadanya

"Lalu perpustakaan nya? Apa jauh dari kelasmu?"

"Di lantai 1"

Jeongin terdiam. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan mereka untuk menuju kelas, tentu saja Jeongin ikut bersama Lexy. Ia akan pergi ke kantor terlebih dahulu untuk menemui sang guru

Di sepanjang lorong sekolah, seluruh atensi mengarah pada mereka berdua karena melihat Lexy datang dengan seorang namja asing yang tak mereka kenal. Dan ini untuk pertama kalinya Lexy datang dengan seseorang ke sekolahnya

Sementara itu disisi lain, Lexy terus saja menundukkan wajahnya sembari meremas sisi blazer nya dengan gugup. Entah kenapa ia merasa panik dan tidak nyaman ketika melihat ada begitu banyak namja disekitarnya. Dan mereka terus menatapnya

Sebenarnya itu adalah hal biasa, mengingat Lexy adalah pemain basket populer disekolah nya, tentu saja hal itu membuat nya menjadi idola bagi kebanyakan para siswa disekolahnya. Terlebih lagi Lexy adalah anak dari pengusaha terkenal di Korea dan juga Amerika, bisnis ayahnya sudah tidak ragukan lagi. Belum lagi dengan bisnis butik sang Ibu, wanita cantik itu sudah terkenal dengan desain-desain pakaian mewah yang ia rancang hingga sampai keberbagai macam negara didunia ini.

Kekayaan keluarga nya tentu saja bukan main-main. Bahkan sejak Lexy masih SMP, sudah banyak orang-orang yang mencoba mendekatinya hanya untuk memoroti dirinya. Beruntung Lexy memiliki peraturan yang harus ia ikuti dari sang Ibu, jadi dengan begitu dirinya tidak termakan dengan omongan manis dari orang-orang yang ingin memanfaatkan dirinya

Jeongin menoleh ke arah Lexy yang berjalan begitu tegang disampingnya, ia melirik ke tangan Lexy yang gemetar sedang meremat-remat sisi pakaiannya. Jeongin mengerti, kalau saat ini istrinya itu sedang ketakutan.

Kemudian tanpa aba-aba Jeongin meraih tangan kecil Lexy dan menggenggamnya dengan lembut, membuat sang empu melirik ke arahnya. Jeongin tersenyum kecil, seolah ia menyuruh Lexy untuk tetap tenang

"Jangan takut. Aku ada disini" ucap Jeongin sembari mengeratkan genggamannya pada Lexy. Dapat ia rasakan keringat dingin dari telapak tangan sang istri yang menandakan bahwa Lexy benar-benar ketakutan saat ini

Namun, berkat genggaman lembut Jeongin, Lexy pun mulai sedikit merasa lebih tenang. Ia menarik nafas dalam dan menghembuskan nya perlahan. Detak jantungnya yang awalnya berdetak tak karuan, kini mulai bedetak dengan normal

Early-Age Marriage [END✔]Where stories live. Discover now