belum berakhir

59 5 0
                                    


Ini yang mau baca udah pada
vote belum? Wajib Vote sebelum
baca yaa!!

Happyy readingg💗

Diruangan serba putih tampak seorang gadis yang sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

Gadis yang masih belum juga sadarkan diri itu ditemani oleh seorang lakai-laki tampan disebelahnya.

Beberapa menit berlalu, mata indah yang terpejam rapat kini mulai terbuka perlahan.

Magma, Pria itu tampak senang saat melihat gadisnya yang mulai sadarkan diri.

" Magma? " Ucap Dhein lemah

" Hm "

" Yang lain gimana? Mereka gapapa kan? "

" Ck, gausah mikirin orang lain dulu "

" Tap- "

" Diem gausah banyak ngomong dulu. "

Dhein hanya pasrah. Memang ada benarnya juga dengan apa yang dikatakan Magma, namun ia ingin tau bagaimana kondisi teman temannya sekarang. Apalagi Clarisa pasti gadis itu sangat trauma.

...

Berbeda dengan Nasta gadis itu
sudah bangun sejak pagi tadi, malah yang masih terlelap tidur ialah Athar.
Mungkin cowok itu kelelahan akibat pergelutan kemarin.

" Iiihh lucuu banget si kalo lagi bobo gini " Gemas Nasta. sejak tadi Nasta terus saja mengelus rambut Athar gemas. Sesekali ia menoel noel pipi cowok itu.

" Loh kok basah? " Tanya nasta keheranan

" Iiihh Athar ngilerrr " teriaknya histeris sampai membangunkan cowok itu.

" Kenapa sih teriak teriak? "

" Pake nanya! Liat tuh jigong kamu kemana mana "

...

Narend, cowok itu tampak kelelahan, karena dari kemarin ia menemani Sily dirumah sakit. Gadis itu juga sudah menyuruhnya untuk pulang, namun Narend menolak. ia tak tega jika harus meninggalkan seorang gadis sendirian dalam keadaan yang sedang tidak baik baik saja.

" Sil sebenernya ada apa? Kenapa kalian bisa sampe jadi kayak gini? " Tanya Narend mulai membuka suara.

" G-gue gatau! Gue gak kenal siapa mereka. "

" Lo bisa bilang ke gue apa yang mereka lakuin sama kalian semua? "

" Mereka.. "

Flashback on

Disebuah Gubuk tua ditengah hutan terdapat empat orang gadis dan dua orang remaja laki-laki.

Keempat gadis itu tampak ketakutan karena sejak tadi mereka dipaksa untuk mengatakan apa yang sama sekali mereka tak mengetahuinya.

" Gua tanya sekali lagi!! Yang ngebunuh Devian itu Algoritma atau Navexander hah? " Tanya Davian penuh emosi.

" Bisu lo semua? " Tanya nya lagi. Pasalnya keempat gadis dihadapannya itu tak kunjung memberikan jawaban.

" Lo " Tunjuk Davian kepada Clarisa

THE LEADERWhere stories live. Discover now