Hancur

73 7 0
                                    


Typo? Komenin aja


Happy reading💗

Disebuah Caffe bernuansa putih terdapat seorang remaja laki-laki yang sedang memesan beberapa makanan untuk sangbunda.

R

emaja itu ialah Aiden. Setelah pesanannya siap Aiden pun segera membayar dan pergi keluar dari dalam caffe itu.

Tiba diluar Aiden melihat seseorang yang sangat ia kenali. Seseorang itu iah Clarisa. Sedang apa dia duduk dan menangis sendirian didepan caffe. Lalu Aiden pun segera menghampiri gadis itu.

" Wanita gengster? "

Clarisa menoleh, ia segera menghapus air matanya dan hendak pergi. Namun ditahan oleh Aiden.

" Kok nangis? "

" Nggak kok! gue cuma kelilipan doang "

" Mana coba gua liat " ucap Aiden seraya memegang kedua bahu gadis itu dan membalikan tubuh mungilnya menjadi menghadap kearahnya

" Ih gua gak boong tapi mata lu ada beleknya. Beleknya ijo lagii hahaha "

Gadis itu pun segera merongoh sebuah kaca kecil dari sakunya dan melihat apakah benar yang dikatakan oleh Aiden.

" Gaada ih " kesal gadis itu

" Iya emang gaada "

" Gajelas " ucap gadis itu lalu ia hendak pergi meninggalkan Aiden namun pergelangan tangannya kembali dicekal oleh cowok itu.

" Apa lagi sih? "

" Mau kemana? "

" Pulang "

" Jalan? "

Gadis itu mengangguk sebagai jawaban

" Gua anterin pulang "

" Gausah "

" Lo mau jalan sampe magrib? emang kuat? "

Gadis itu tampak berfikir, ada benarnya juga dengan apa yang dikatakan oleh Aiden. Jarak dari tempatnya berdiri ke rumah lumayan jauh.

" Nggak juga sih "

" Yaudah ayok "


...

" Ini si Clarisa lama banget sih " ucap Sily

" Gatau. Eh gue mau keluar ya bentar "
Jawab Dhein.

" Kemana? " Tanya Sily dan Nasta serempak.

" Magma ngajak keluar "

" Kita dtinggal disini berdua dong "

" Bentar aja "

" Tadi juga Clarisa bilangnya gitu "

" Janjii ngga lama "

THE LEADERWhere stories live. Discover now