PROLOG

139 12 0
                                    

ㅤ Gadis itu terduduk di sofa sambil menatap televisinya tanpa berkedip. Dahinya berkerut menandakan tidak suka dengan berita yang dia lihat pagi itu.

“Sudah satu bulan lamanya, CEO JWP Entertainment memutuskan untuk menutup kasus ini sesuai dengan persetujuan keluarga Renji sendiri. Street Kids secara resmi beranggotakan tujuh orang-”

Gadis itu mengepalkan tangannya bahkan dia hendak membanting meja kaca di depannya itu. Dia mengacak-acak rambutnya frustasi dan berakhir duduk bersandar pada tembok sambil menangis.

“Ga… ini ga mungkin… bisa-bisanya mereka malah menutup kasus itu?! Apa-apaan?! Dasar agensi sialan, ga peduli dengan idolanya dan cuma mementingkan uang. Bajingan, keparat, sialan!” ucapnya sembari terisak.

Tok tok tok

Pintu rumah gadis itu diketuk oleh seseorang, dan sepertinya gadis itu tau yang mengetuk rumahnya adalah temannya.

“Ka, gua masuk ya.”

Merasa tidak ada jawaban, orang yang mengetuk itu pun masuk ke dalam rumah.

Sang teman melihat gadis bernama Mika yang sedang menangis tersedu-sedu karena berita di televisi.

“Kayaknya Lo udah lihat beritanya ya, Ka?”

Mika tidak menjawab, hanya isak tangis yang terdengar darinya. Teman Mika duduk di sampingnya dan memeluk gadis itu sambil membelai rambutnya.

“Lo tenang aja oke? Suatu saat nanti Renji pasti bakal ketemu kok, Ka.”

“Tapi gimana caranya, Li? Lo ga inget kalau polisi bahkan ga bisa menemukan hal-hal yang bisa dijadiin petunjuk? Renji sedang ga baik-baik aja sekarang!” serunya.

Lila-teman yang memeluknya-tau betul bagaimana Mika sangat mencintai Renji bahkan bisa dibilang terobsesi dengannya.

Mika dan Renji bukan sekedar fans dengan idolanya melainkan juga sepasang kekasih. Empat tahun yang lalu, Renji memutuskan untuk menjadi trainee di salah satu perusahaan setelah lulus dari SMA. Mika sempat tidak menyetujui keinginan Renji tapi gadis itu akhirnya setuju.

Awal LDR mereka memang tidak terlalu baik, dimana Mika selalu menyindir Renji saat cowok itu mengatakan jika dia merindukannya. Tapi lama kelamaan, hubungan mereka kembali membaik.

Saat Renji dan teman-temannya debut, Mika menjadi orang yang mudah marah dan sensitif dimana dia menyebut fans Renji sebagai orang-orang bodoh yang hanya terpukau dengan wajah gantengnya. Dan sama halnya seperti LDR yang dilakukannya, pada akhirnya dia mulai bisa mengontrol amarahnya.

Satu tahun yang lalu, Renji resmi debut menjadi salah satu anggota Street Kids, sebuah boy group naungan JWP Entertainment yang cepat naik daun. Sayangnya satu bulan sebelumnya Renji tiba-tiba dinyatakan hilang saat pergi ke minimarket sendirian.

Polisi awalnya menyatakan kasus ini sebagai kasus penculikan dimana memang tidak sedikit fans Renji yang terobsesi dengannya dan akan melakukan apapun untuk mendapatkannya.

Polisi tidak menemukan bukti apapun. Hal terakhir yang mereka laporkan adalah tentang CCTV semua minimarket di daerah sana tidak memperlihatkan Renji masuk untuk membeli sesuatu. Polisi menduga Renji diculik saat dia hendak berangkat ke minimarket bukan sepulang dari minimarket.

Anggota yang lainnya sudah diwawancarai akan tetapi alibi mereka kuat dan terbukti benar adanya.

“Mika, Lo belum sarapan. Gua bikinin roti ya?”

“Sama selai stroberi…” pinta Mika.

Lila tersenyum kecil. Mau bagaimanapun juga, sahabatnya itu selalu bisa bertingkah menggemaskan bahkan disaat sedih seperti ini.

“Lo ga boleh sedih lagi, Mika. Gua janji bakal lakuin apa aja biar Lo ga sedih lagi,” ucap Lila sambil menepuk bahu Mika.

TBC

THE IDOLWhere stories live. Discover now