52

109 8 0
                                    


Sebelum baca alangkah baiknya vote dulu!

Selamat membaca!!

□ □ □

"Lo lama bgt!" ucap gus iwan kesal menatap el yg baru saja sampai.

"Ya lo dadakan gini, gw aja blm mandi" sahut el malas.

"Betewe nih ceritanya gimane? kok lo ngajak gw kehutan?" Bingung el menatap sekeliling hamparan pepohonan yg rimbun.

"Syifa ada didalam hutan, lo banti gw nyari" ucap gus iwan.

"What? Ngapain syifa kehutan sendirian?" Kaget el sambil melotot.

"Ck,ntar gw cerita" sahut gus iwan berjalan dahulu memasuki hutan tersebut diiringi el dibelakangnya.

Mereka berdua terus berjalan.gus iwan terus saja menelfon bapak' yg menemukan Hp syifa,"Jalannya kayak sering dilewati deh" ucap el menatap jalanan setapak didepannya.

Gus iwan mengangguk menyetujui, memang benar adanya kalau jalanan yg mereka lalui seperti sering dilewati.gus iwan dan el memutuskan mengikuti jalanan ini sampai mana habisnya, siapa tau bisa membawa mereka kesuatu tempat.

Memang benar! mereka berjalan terus dan menemukan sebuah rumah tua yg sangat kotor, tapi pintu depannya terbuka membuat gus iwan penasaran.

Gus iwan berjalan memasuki rumah itu namun tangannya dicekal oleh El." Lo yakin mau masuk? nggk takut lo?" tanya el yg merinding melihat kondisi rumah ini.

"Ck, penakut lo!" ucap gus iwan berdecak kesal.

Mereka berdua terus berjalan masuk, didalam rumah itu terdapat banyak lukisan tua, kursi dan meja yg terbuat dari kayu, dan lilin.Eh kok ada lilin? pikir el.

"Ini lilin berapa abad?" tanya el menyentuh lilin itu yg ia kira lilin antik, ternyata lilin murahan yg ada diwarung.

Gus iwan tak menanggapi pertanyaan el yg tidak penting baginya, ia terus berjalan sampai ia menemukan sebuah pintu.

gus iwan membuka pintu, dibalik pintu tersebut ternyata sebuah kamar yg sangat gelap, hanya ada cahaya lilin disetiap sudut kamar itu.banyak lukisan dan foto' seseorang laki' yg gus iwan pikir itu adalah pemilik kamar.

Netra gus iwan terfokus pada sesuatu diatas kasur disana, apakah ada orang? karna gus iwan melihat seseorang yg tidur dengan selimut yg menutupi seluruh tubuhnya.

Gus iwan berjalan terus menghampiri orang itu."Astaghfirullah syifa!" ucap gus iwan geram, pasalnya syifa sedang tidur hanya menggunakan Bra dan celana pendeknya dan rambut yg tergerai.apa yg dilakukan istrinya disini? pikir gus iwan.

"WANNN!" Teriak el yg sepertinya berlari ketakutan karna ia tinggalkan.

"LO JANGAN MASUK!" Peringat gus iwan dengan cepat el menghentikan larinya dan berhenti dibalik dinding.

Gus iwan memakaikan jas yg ia bawa tadi ketubuh syifa.sebelum ia mengangkat tubuh syifa, matanya menatap secarik kertas yg ada dinakas samping kasur.karna sedang buru' gus iwan mengambil saja kertas itu dan menyimpan kedalam saku nya, lalu mengangkat tubuh syifa ala bridal style dan berjalan keluar.

Sebelum ia benar' keluar kamar, ia harus memastikan el berjalan terlebih dahulu agar tidak melihat keadaan syifa sekarang.

"Lo jalan duluan balik ke mobil, syifa lagi nggk pake baju" ucap gus iwan dituruti el yg berjalan terlebih dahulu.

"Jangan sekali' lo nengok kebelakang!"

"Iya pak iyaaa, posesif bgt dah" sahut el malas.

Sesampainya di mobil gus iwan langsung mendudukkan syifa dikursi depan dan ia duduk dikursi pengemudi, sedangkan el ia memasuki mobil nya sendiri, ia masih bingung dengan keadaan ini.pikir el

Jodoh pilihan Guru^[TAMAT]Where stories live. Discover now