54

133 10 0
                                    

SEBULAN LEBIH KEMUDIAN

sedangkan disisi lain, gus iwan sedang bersantai balkon menatap langit malam yg sejuk sesekali meminum segelas kopi hangat, bahkan ia tidak pakai baju membuat aset syifa terpampang jelas! untung saja terhalang pohon mangga, kalau tidak? haduhhh...

"Wan" panggil umi datang menghampiri putranya itu, gus iwan menoleh menatap umi salma yg masih memakai mukena.

"Kenapa nggk pake baju? ini udaranya dingij loh, ntar masuk angin, kalo sakit siapa yg ngurus?" tanya umi salma.

"Iwan udah gede mi, bisa sendiri" sahut gus iwan tanpa menatap lawan bicaranya.

"Badan kamu sudah gede, umur kamu juga udah dewasa, tapiii...sifat kamu masih umur 2 tahun" ucap umi membuat gus iwan menoleh.

"Maksudnya?" tanya gus iwan tak paham.

"Haha, umi cuman becanda, umi puitis bgt yaaa" Gurau umi salma terkekeh pelan.

"Gimana kabar syifa?" tanya umi salma tiba' membuat gus iwan menghela nafas pelan..

"Bisa nggk usah bahas dia lagi mi? aku nggk mau tau tentang dia" ucap gus iwan terdengar tidak suka.

"Loh, umi cuman nanyak kabar menantu umi, emang salah?" tanya umi santai.

Gus iwan memijit pangkal hidungnya."Telfon aja" sahut gus iwan.

"No nya nggk aktif, kamu punya?" tanya umj lesu.

"Semua tentang syifa udah nggk ada" sahut nya membuat umi salma menghela nafas pelan.

"Sampai kapan kamu kayak gini? ini udah sebulan lebih, dan...berarti kandungan syifa memasuki sembilan bulan" jelas umi.

"Terus?"

"Umi takut syifa nggk ada yg nemenin dia"

"Ada selingkuhannya" sahut gus iwan cepat.

"Apa iya? seyakin itu kamu?" tanya umi diangguki pasti oleh gus iwan.

"Apa di umur umi yg sudah tua ini nggk bakalan ngeliat cucu pertama umi?" tanya umi sendu.

"Maaf mi" hanya itu yg dapat gus iwan ucapkan.

---------

"Mau kemana kamu?" tanya abi melihat putranya itu berjalan terburu'.

"Ning Sahwa minta ditemenin kerumah sakit bi" sahut gus iwan menghampiri abinya.

"Loh, dia sakit apa?" tanya abi rahman.

"Iwan nggk tau, tiba' abah ihsan nelfon nyuruh iwan nganter Sahwa" jelasnya diangguki abi.

"Ingat wan, kamu masih suami orang, jangan lewat batas" Pesan abi diangguki pelan oleh gus iwan lalu menyalimi tangan abi dan pergi.

Gus iwan mengendarai mobil dengan sedikit ngebut, ntahlah tiba' hatinya jadi panik seperti ini.Sesampainya ia di kediaman ning sahwa, ia melihat seseorang yg sudah menunggunya diteras rumah.

Ia membunyikan klakson sebagai kode agar ning sahwa memasuki mobil.dengan senyum yg mengembang, Ning sahwa berjalan menghampiri mobik gus iwan dan membuka pintu lalu duduk disamping gus iwan.

"Maaf nunggu lama" ucap gus iwan menjalankan mobilnya.

"Nggk pp" sahut Ning sahwa tersenyum sambil menatap wajah tampan orang yg disampingnya.

"Emm, gimana kabar istri kamu? apa dia udah balik?" tanya ning sahwa hati'.

"Jangan bahas itu" sahut gus iwan dingin dan fokus menatap jalanan didepannya.

Ning sahwa langsung diam tidak ingin berbicara,ia berharap syifa tidak kembali lagi untuk selama' Nya.

Sesampainya mereka dirumah sakit Medika, gus iwan keluar dari mobil diikuti Ning sahwa.mereka berjalan beriringan memasuki rumah sakit.

Jodoh pilihan Guru^[TAMAT]Where stories live. Discover now