PROLOG

4.4K 224 3
                                    


"AYO kita sama-sama buat surat permohonan! Nanti kalau sudah besar, kita baca bersama!" sahut becca bersemangat .



Rose dan Freen berpandangan sesaat, lalu kembali memandang gadis kecil berkepang dua yang ada didepan mereka.



"Surat permohonan?" sahut Rose dan Freen bersamaan .



"Iya" jawab Becca mantap . Dia mengeluarkan tiga helai kertas dan sebuah spidol. Rose dan Freen memandang nya bingung .



"Aku tulis duluan" kata Becca lagi, lalu beberapa saat kemudian dia sibuk menulis.



"Nah, selesai! sekarang Rose, kamu tulis apa yg kamu inginkan saat kita sudah besar nanti!"



Rose menyambut sehelai kerta dan sebatang spidol dari Becca, memandangnya sesaat, lalu mulai menulis. Setelah itu Freen melakukan hal yg sama.



"Lalu, mau diapakan surat ini?" tanya Freen setelah selesai menulis.



"Kita kubur!" seru Becca lagi. "Dibawah pohon ini"



Becca menghampiri sebuah pohon Akasia besar yg tubuh nya sudah habis ditulisi 'Freen-Becca-Rose', lalu mulai menggali. Rose dan Freen mengikutinya dan membantunya menggali sambil sesekali mengelap peluh yg bercucuran.



Setelah selesai, Becca memasukan ketiga surat itu ke kaleng biskuit, lalu menguburnya.



"Aku kan belum baca punya kamu!" protes Freen kepada Becca.



"Memang tidak boleh dibaca sekarang!" seru Becca pura-pura marah. "Kita baca nanti setelah dewasa".



"Kapan?" sahut Freen lagi.



"Um.. kapan ya? Sepuluh tahun lagi? Sepuluh tahun lagi kita sama-sama kesini! Kita tulis tanggal nya di pohon ajaib!" seru Becca sambil memahat tulisan 14 November di pohon.



"Sepuluh tahun dari sekarang tahun berapa?"



"2022" kata Rose, dan Becca segera memahat angka itu.



"Nah sudah selesai. Tanggal 14 November 2022 kita kesini lagi, lalu kita baca surat-surat kita!" kata Becca ceria.



"Kalau tidak bertemu lagi?" tanya Freen tiba-tiba.



"Tidak akan!" sahut Becca cepat.



"Kita kan selalu bersama-sama! Kita tidak akan berpisah!" kata Becca mantap sambil bersungguh-sungguh menatap kedua wajah perempuan yg persis sama itu dan lebih tua darinya.



Freen sejenak memandang ragu Becca, lalu mengaggukkan kepala nya kuat-kuat.















THAT SUMMER BREEZE (END)Where stories live. Discover now