DREAMS

1.6K 216 4
                                    

Freen terbangun dengan rasa sakit luar biasa menyerang kepalanya. Perlahan, Freen membuka mata, lalu melihat ruang keluarga yg sepi. Freen berjalan limbung ke arah meja makan dan menemukan surat disana. Dari Becca.


Dear Freen,

Aku ke kampus dengan Rose, lihat pertandingan.
Trust me, would you?

Love, Becca.



Freen melipat surat itu, lalu meletakkannya kembali ke meja. Freen duduk dikursi makan dan memakan sepotong sosis, tapi mulut nya terasa sakit untuk dibuka. Freen melempar sosis itu kesal lalu kembali berjalan ke sofa dan memutuskan untuk menonton saja. Kepalanya sudah sangat sakit. Mungkin setelah ini dia akan ke rumah sakit, karna sepertinya dia butuh beberapa jahitan.



*****



"Ayo Rose! Semangat!" seru Becca sambil melonjak-lonjak di bangku penonton.



Becca sedang menyaksikan pertandingan perempat final dari turnamen yg diikuti oleh team Rose. Becca tidak menyadari bahwa sedari tadi, Orn mengawasinya dari sisi bersebrangan. Ketika Orn bermaksud mendekati Becca, pertandingan berakhir. Orn melihat Rose melangkah ceria kearah Becca.



"Orn,"



Suara Lisa terdengar sayup-sayup, tapi Orn tidak mendengarkan. Dia masih memperhatikan Rose yg sekarang sudah tertawa-tawa bersama Becca.



"Orn," kata Lisa lagi, kali ini sambil mengguncang-guncang Orn.



Orn mendelik pada Lisa.



"Apa?"



"Aku menang," Lisa memberitahu dengan senyum lebar.



"Oh," komentar Orn tak peduli, lalu kembali mengawasi Becca dan Rose.



Lisa mengikuti arah pandang Orn, lalu mengernyitkan dahinya tak suka. Rose. Gadis itu lagi. Setelah merebut posisi kapten miliknya, sekarang Orn juga sudah kembali memperhatikan Rose. Lisa mengepalkan kedua tangan nya kuat-kuat. Tanpa diketahui Orn, Lisa sudah memutar rencana di dalam otaknya.



Orn sendiri sudah memutuskan untuk mendekati Rose dan Becca. Orn memaksakan senyum kepada mereka berdua.



"Rose, selamat ya." kata Orn.



"Thanks, Orn."



Orn tersenyum, lalu melirik Becca tajam. Becca jadi segera salah tingkah. Rose memandang mereka bergantian, lalu merangkul Becca. Orn memandang Rose penuh tanda tanya.



"Freen ada dimana, Rose?" tanya Orn lagi, dan dia menangkap ekspresi Becca yg sepertinya ingin tahu.



"Dirumah," jawab Rose singkat.



"Lagipula kenapa bertanya tentang dia? Jelas sekali dia tidak akan datang ke pertandinganku,"



"Ada yg ingin aku bicarakan dengan dia," kata Orn.



Orn menatap puas Becca sebentar, lalu berbalik dan memutuskan untuk kerumah Freen. Orn benar-benar ingin meluruskan sesuatu.



"Rose, ada hubungan apa Orn dengan Freen?" kata Becca setelah Orn tidak terlihat lagi.



Rose terdiam sebentar atas pertanyaan Becca, lalu tersenyum.



"Mereka dulu pernah dekat,"



Becca merasakan sesuatu menusuk hatinya. Freen pernah dekat dengan orang lain. Berarti Becca tidak sespesial yg pernah dikiranya.



*****



THAT SUMMER BREEZE (END)Where stories live. Discover now