[❤︎] BAB 23

773 76 41
                                    

╔═══━━━─── • ───━━━═══╗
BAB 23
D-Day Festival
╚═══━━━─── • ───━━━═══╝

Dan kalo pun ada yang lebih cantik daripada lo, mungkin itu putri kecil kita nanti—Jay.

❦────── HAPPY READING ──────❦

Head in the clouds ...
Got no weight on my shoulders ...
I should be wiser, and realize that I’ve got ...

Di atas panggung yang dirancang dengan megah, Lauren, Chelsea, Alea dan Reva kompak menari dengan gerakan yang sinkron.

Memakai sweater berwarna putih di padukan dengan celana jeans yang berukuran sebatas paha, tak lupa sneaker berwarna putih dan gaya rambut yang berbeda sesuai selera masing-masing, penampilan Lauren dan kawan-kawan itu mampu menggemparkan acara.

Kali ini mereka menampilkan dance dengan lagu Ariana Grande yang berjudul Problem. Bak suporter bola, baik siswa-siswa dari SMA Andromeda maupun SMA Altair sama-sama bersemangat bersorak heboh saat keempat siswi cantik itu menari di atas panggung.

Deru napas Lauren naik turun saat lagu berakhir, begitu pula dengan teman-temannya yang lain. Penuh rasa bangga mata Lauren memperhatikan ramainya penonton di depan panggung sana.

Di sisi kiri panggung ada beberapa laki-laki yang menyaksikan keempat anak ekskul dance yang tengah tampil. Kedua tangan Jay terlibat di depan dada, kedua sudut bibirnya sedikit terangkat. Penampilan Lauren berhasil membuatnya terpesona entah itu dari dance yang menjadi bakat gadis itu sendiri maupun kecantikan gadis itu pada hari ini.

Saat melihat keempat anak ekskul dance yang menuruni anak tangga panggung, Jay berjalan menghampiri. Tangannya terulur untuk membantu Lauren menuruni tangga.

“Makasih gebrakannya, gue makin mencintai Lauren Lim,” ucap Jay lantas mengacak-acak ujung kepala Lauren yang di balas ekspresi seakan mau muntah oleh Lauren.

Festival yang rutin di adakan pada tanggal 1 Januari dalam rangka menyambut tahun baru itu memang selalu meriah setiap tahunnya. Terlebih acara ini juga terbuka untuk umum.

Rea bertepuk tangan ketika penampilan Lauren telah usai, tak lupa dia kembali mengecek ulang hasil rekaman video di ponselnya yang dia ambil selama anaknya itu tampil.

“Lebay,”

Mendengar suara yang dapat merusak suasana hatinya itu, Rea menoleh ke samping. Dia merasa heran, dari sekian banyaknya penonton kenapa harus nenek lampir ini yang berada di sampingnya.

“Ngapain?” tanya Rea tidak suka melihat kehadiran Helena.

“Nonton anak aku tampil, lah. Pasti penampilannya lebih bagus daripada anak kamu,” balas Helena menyombongkan diri. “Anak kamu itu nggak cocok di industri hiburan.”

“Ck! Emang, Lauren pantesnya di industri tekstil atau enggak garmen,” balas Rea membuang muka.

“MENYALA ABANGKUHHH!!”

Spontan kedua tangan Rea terangkat untuk menutup kedua telinganya saat Helena berteriak kencang begitu Jay dan teman-temannya mulai menaiki panggung.

Lauren, Chelsea, Alea dan Reva lebih memilih terjun langsung ke dalam kerumunan penonton. Menurut mereka lebih asik menyaksikan penampilan grup band yang terdiri dari Jay, Regan, Bastian dan Rafael itu dari depan panggung secara langsung daripada dari sisi kiri panggung.

Penonton bertepuk tangan menyambut beberapa personil grup band yang baru menginjakkan kakinya di panggung itu. Jay berperan sebagai gitaris sekaligus vokalis, Regan juga ikut memainkan gitar, sementara Bastian memainkan drum dan Rafael memainkan piano.

Your Smile (On Going)Where stories live. Discover now