9

2.1K 222 3
                                    

Aaaaaaah

Yakra berteriak keras di dalam toilet yang untungnya dia sendiri di sana. Dia sangat kesal benar-benar kesal, padahal sebelum sebelumnya di sangat heppy.

Alasannya adalah karena tidak bertemu dengan Akey. Tidak macam-macam hanya satu macam pamer soal ngebikin Marem emosay.

Padahal udah pakai baju kece cakep ala Geyo, jalannya udah loncat-loncat kayak kelinci eh humannya gak ada.

Memang sih Akey absen di kelas di kira bolos ternya ilang. Sekarang dia menyesal karena tidak tukeran nomer.

Yakra menghentakkan kakinya kesal tidak peduli jikapun suara berisiknya terdengar oleh orang lain. Kelakuannya udah kayak kehilangan crush sejati dan sehati aja.

Gimana kagak kesal, dia udah capek-capek tidur larut demi balapan biar bisa ngesongong. Tau gitu kan mending tidur mimpi indah dan gak bakal lah di marahin sana si Raga.

Kemarin sepulang balapan di sepanjang jalan pulang Raga terus mengomel tentang balapan dan sikapnya kepada ketua Black Diamond. Dia gak tau aja kalau si Raga udah panas dingin, bahkan memikirkan saja membuatnya takut.

Tapi dengan kekuatan uang semua terselesaikan dengan mudah, kan ada duit pas menang balap sehingga perdamaian pun kembali terjalin.

Kembali ke Yakra yang masih uring-uringan, semangat yang berapi-api tadi seketika lenyap.

Penampilannya kembali seperti semula pakaian rapi ples kacamata. Sekarang dia harus kembali memainkan peran anak lemah yang sangat tidak disukainya.

Yakra menarik napas panjang kemudian membuka kenop jalannya terhalang oleh sosok lain.

Ia sengaja tidak mengangkat kepalanya, jujur di sangat bingung sekilas ia melihat paras mereka tapi kenapa tidak menyingkir atau masuk udah di kasih jalan malahan, MAU LEWAT WOY.

" Permisi aku ma_ "

Belum selesai deretan kata yang ingin diucapkan tubuhnya di dorong masuk kembali. Pintu di tutup dengan keras tak lupa di kunci rapai.

Yakra mengerjakan mata cepat situasi apa yang dia alami ini. Masih mempertahankan kesabarannya untuk berakting.

Jujur saja ia sangat ingin memukul mereka semua, tapi mengingat perannya sekarang itu bisa mengancam.

Ia menyuguhkan ekspresi wajah syok dengan tubuh yang bergetar ketakutan membuat orang-orang itu tersenyum menyeringai.

Salah satu dari mereka mendekat dan mengangkatnya dengan menggenggam kerah bajunya.

Yakra berjinjit agar tidak tercekik, kepalanya terangkat melihat siapa yang berani mengusiknya saat kesal. Ada tiga orang dan hebatnya lagi mereka adalah teman sekelasnya.

" Ke_napa " tanya Yakra menggetarkan suaranya dan berusaha meraup oksigen sebisanya.

Sekarang tubuhnya dihempaskan ke bawah dengan keras membuatnya terduduk dan meringis kesakitan.

" Yakra Angkayas, dari dulu gue kesel banget liat muka lo "

" Yoi bro, kayak nerd tapi putih bersih "

" Masukin aja ke kloset paling muka aslinya muncul "

Mereka terus berucap, menghina dan mengejeknya. Yakra hanya bisa diam mepertahankan sandiwaranya.

" I_ini pembullyan ka_k_lian bisa di_ " kembali kata-katanya terpotong karena jambakan keras yang ia dapat.

Air mata jatuh di pelipis matanya di tambah dengan tubuh yang bergetar, bibirnya bergerak namun tak ada suara yang keluar.

Figuran Adu DombaOnde as histórias ganham vida. Descobre agora