18

1.7K 182 20
                                    

Geyo menatap pantulan dirinya di cermin, pakaian rapi di tambah wajah ganteng bonus imut miliknya. Sayangnya semua ini harus di tutupi dari dunia luar, biar bagaimanapun ia tidak boleh melupakan nama asli raga ini Yakra Angkayas.

Sebuah keputusan telah di tetapkan oleh sang pemilik raga sebelumnya, menyembunyikan sebuah kebenaran demi tujuan yang Geyo sendiri penasaran.

Bukan hal baru lagi bagi Geyo menemukan hal janggal dari raganya sekarang, seperti sebelumnya saat ia menemukan alat penyadap. Anak remaja seperti apa yang memiliki alat penyadap berkualitas tinggi dan lengkap.

Yang paling membangongkan dari semua itu adalah beberapa black card dan jejeran kartu ATM yang tersusun rapi di bok kecil di kosannya.

Memang tidak banyak keterangan tentang tokoh figuran seperti Yakra tapi ia yakin anak ini tidak sekaya itu, enggak orang kaya mana yang nyetok black card coba.

Menurut cerita Yakra memang anak orang kaya tapi setelah orang tuanya meninggal, semua harta yang mereka miliki di bawa kabur oleh para kerabatnya meninggalkan Yakra sendiri di dunia yang keras ini.

Meskipun ia berkerja sekeras apapun tapi untuk Black card itu hal yang tidak mungkin bahkan sangat mustahil. Sebenarnya ia tidak bekerja tapi selalu ada uang yang mengalir di ATM nya aneh kan.

Geyo menggelengkan kepalanya mencoba melupakan beban pikirannya itu. Dilihatnya jam di dinding menunjukkan pukul 6.40 sementara tak jauh dari situ terlihat seorang anak yang masih asik dengan dunia mimpinya.

Akey tidur dengan pulas, jujur Geyo bahkan tidak tega membangunkannya. Ia tahu sesulit apa Akey untuk tidur dengan semua kenangan dan memori buruk yang ia dapatkan.

Geyo menghela nafas sejenak kemudian beranjak untuk membangunkan Akey.

" Key bangun udah mau jam 7 " ucapnya mencoba membangunkannya tidak mendapat balasan apapun.

" Mati ya lo, bangun goblok udah mau jam 7 ini gue gak mau talat gara-gara lo ya, gue pantengin nih kalau belum bangun gue guyur juga lo bacot banjir basah gue gak peduli " ucapnya tiba-tiba ngegas.

" Cerewet mulut lo kayak cewek " balas Akey yang masih terlilit selimut.

" Alah udah mau jam 7 nih 20 menit lagi noh, gue sih gak peduli berangkat jam berapa tapi bang Galuh kadang suka nyisir kosan sebelum berangkat kerja "

" emang kenapa " tanya Akey yang baru beranjak dari tempat tidur.

" entar di tanya lah dari mana nemu motor baru gue yang ganteng, menawan, dan perkasa itu "

" lebay di pinjemin bang Daylen aja songong "

" dih itu tukar tambah ya entar gue menang balapan kawasaki H2R gue angkut "

" songong " ucapnya pelan.

Akey mengambil ponselnya tanpa memperdulikan kenarsisan Geyo. Baru beberapa menit hp itu di tangannya, dengan capat Akey meletakkan kembali hpnya hingga menimbulkan suara yang cukup keras.

" Nape lu mandi sono " kesal Geyo.

" hari ini ada pelajaran guru killer, mana ulangan harian lagi " ucapnya langsung bergegas.

" emang iya " tanya Geyo langsung mengecek ponselnya.

" anjir bener lagi ada pelajaran pak Hali, mangkanya contoh gue nih udah rapi dari tadi " bangganya

" bacot " teriak Akey.

Butuh waktu lima menit hingga Akey selesai mandi. Dengan cepat is mengemasi barang-barangnya sebelum berganti seragam.

" cepetan siput gue gak mau telat " teriak Geyo.

" bacot lo ini gue juga usahain, btw ini hari apa " tanyanya di akhir.

Figuran Adu DombaWhere stories live. Discover now