11

2.3K 250 15
                                    

Di tempat keramat Toilet Belakang Sekolah, tempat yang hampir tak terjamah oleh para murid The Damelos School. Banyak gosip aneh tentang tempat itu terlepas dari jaraknya yang terbilang jauh dari kawasan sekolah.

Gosip yang paling populer adalah tentang anak dengan masalah mental menghabisi teman-temannya kemudian bunuh diri di sana. Kabarnya jiwanya terkurung dan terjebak di tempat itu.

Nyatanya gosip itu tidak sepenuhnya bohong. Sekarang ada seorang anak yang otaknya rada konslet yang tersenyum mengerikan ke arah ketiga temannya.

" Uudah ka " tanya Teyo sambil menahan sakit.

" Kurang biru "

" Ya elah udahan napa ka " Wean ikut protes yang di setujui oleh kedua temannya.

" Mau gue bantu " tiga kata yang keluar dari mulut manisnya membuat ketiganya berdigit ngeri.

" Gak usah bisa sendiri " ucap Herry mewakili.

Ya inilah nasib mereka karena kurang observasi korban bullying. Mereka terpaksa memukuli perut sendiri sampai biru. Sementara Yakra duduk anteng di wastafel toilet sambil menggoyang-goyangkan kakinya.

" Udah ka gak kuat "

" Iya ka tenaga gue udah abis "

" Lah kok nego " ucap Yakra

" Ya udah deh secara gue kan baik " tambahnya.

" Iya lo emang paling baik... jadi itu bisa jauhin " tunjuk Teyo mencoba tenang.

Yakra langsung menoleh ke arah tangan kanannya yang memegang Cutter tajam yang siap untuk melakukan tugasnya untuk memotong apapun perintah tuanya.

" Ini kesayangan gue gak mau jauh-jauh " ucap Yakra manja.

Ketiganya hanya bisa tertawa canggung mendengar jawaban itu.

" Ka kita ke kelas ya udah mau bel " Herry memberanikan diri.

" Iya "

Sekarang ketiganya baru bisa bernafas lega. Ini adalah pelajaran berharga untuk mereka agar tidak berperilaku jahat. Dalam hati mereka bersumpah akan bersikap baik dan yang terpenting jauh-jauh dari yang namanya Yakra Angkayas.

" Eh tunggu "

Mereka bertiga membeku seketika padahal udah di pegang ganggang pintunya tinggal putar abis itu keluar eh malah di panggil lagi.

" Minta nomor lo pada dong biar bisa main lagi kita "

" Ha-ha-ha gimana " tanya Herry mengernyitkan dahi.

Yakra menatap ketiganya sambil menaikkan satu alisnya. Ketiganya saling senggol, tidak ada yang mau mengalah.

" Kasih cok " bisik Teyo

" Nomor lo aja jing " Wean kesal karena Teyo main suruh aja

" Ogah, lo aja ry " Herry menatap Teyo tajam.

" Nah udah thanks " ujar Yakra menghentikan perdebatan mereka.

" Gimana gimana "

" Siapa "

" Lah kok "

Kaget mereka serentak

" Ya di grup kelas lah, btw gue buat grup buat kita berempat biar seru " kembali mereka harus tersenyum penuh keterpaksaan.

" Jadi keinget temen-temen gue " ucapnya pelan sambil terus melihat layar ponsel.

" Maksud lo Black Diamond " pertanyaan yang terlontar begitu saja dari mulut Teyo langsung mendapatkan geplakkan dari kedua temannya.

Figuran Adu DombaWhere stories live. Discover now