Bab 20 ~ Membeli bayinya juga

42.2K 2.7K 126
                                    

Selamat Membaca 🕊️


***

Flashback on....

"Murahan sekali dirimu"

"Kenapa? Apa kau tak sanggup membayar?"

"AKU BAHKAN MAMPU MEMBELI SELURUH NYAWA MU ALINA!"

"Ckckkc jangan berlaga sombong Arthur! Sejak kapan kau ingin menghamburkan uang mu untuk nyawa yang ingin sekali kau singkirkan sedari dulu. Hah?"

"Justru karna itulah aku ingin sekali membeli nyawamu agar aku bisa MEMILIKInya dan sekaligus MELENYAPKANnya" ucap Arthur melangkah menghampiri Alina.

Tap

Tap

Tap

Melihat sosok besar itu kembali mendekat padanya, Alina tanpa sadar menjerit ngeri.

"STOP. Berhenti disana kubilang! jangan dekat-dekat padaku!"

"Kau takut sekarang. Huh?" Serak Arthur berat.

"Hm....itu...itu...ak...aku tidak takut siapa yang takut padamu-" kilah Alina mencari alasan "tapi kan kau belum membayar ku jadi untuk apa mendekat kesini pergi sana!" Sambung Alina cepat.

".........."

Tampak berpikir sebentar Arthur kembali memandang Alina dengan tatapan yang sulit diartikan.

Sedikit tergagap Alina kembali bersuara kecil "Kalau kau tak-"

"Berapa?"

"APA?"

"Hargamu tadi"

"Hah!"

"Jangan sok tuli Alina, kau mau aku transfer sekarang ? Atau kau ingin aku memberi cash padamu?"

"Apa kau sedang bercanda" panik Alina menatap horror Arthur yang kini sudah berjarak cukup dekat dengannya.

Kapan Alina serius dengan kata-kata nya tadi, ia hanya mencoba menakuti Arthur saja.

Tapi mengapa malah dianggap serius dan malah diiyakan oleh pria tak waras ini? Apa si batu zambrud ini tau apa itu jokes? demi apapun ini hanya JOKES Alina semata.

Di pikirnya Arthur tidak akan mau meladeni omong kosong nya itu mana ia tau suaminya itu malah menelan mentah-mentah hal konyol yang Alina katakan.

Katakan sejak kapan ia mau menjual dirinya dengan cuma-cuma pada seorang Arthur si pencabut nyawanya ini.

Gila saja, cari mati itu namanya.

"Aku tidak pernah bercanda setiap kali aku berjanji Alina nah sekarang-" ucap Arthur terhenti saat mengelus lembut kaki Alina yang terpampang jelas di depan matanya.

Srettttt, Alina dengan langkah seribu menarik cepat kakinya dari sentuhan tangan nakal Arthur yang hampir saja bergerilya ke atas pahanya yang mulus.

"BEKAS LUDAH MU SAJA BAHKAN BELUM MENGERING DITUBUH KU DAN KINI KAU MAU MENJILAT NYA KEMBALI. HAH?" Sungut Alina tak percaya.

"........."

Sungguh Alina tak habis pikir dengan pikiran laki-laki didepannya ini!.

Apa otak pria ini sudah bergeser jauh dari tempatnya sekarang? Mudah sekali bibirnya mengucap janji yang bahkan belum genap satu menit sudah kembali ia ingkari.

Alina is Alina (Hiatus)Where stories live. Discover now