Selamat membaca 🕊️
***
"Hiks....hikssss....hikssss...hiksss Hanaaaaaaaaa huhuhuhu" isak Alina sembari melempar semua pakaian dan celana dalam miliknya dari dalam koper dengan berderai air mata.
Mata yang membengkak dan hidung nya yang tersumbat mewarnai wajah cantik Alina yang sudah kusut tak berbentuk itu.
Tak hanya wajah nya yang kusut rambut Alina yang panjang pun juga ikut terlihat sama menyedihkannya.
Jika ada yang bertanya-tanya apa yang baru saja terjadi, maka satu-satunya jawaban yang bisa Alina katakan adalah....
"SIAL*N KAU SEMPAK DEWA APPOLO!"
Arghhhhhhhhhzhhh!!!
Alina semakin kesal bukan main saat mendapati semua barang dikamar nya benar-benar kosong melompong tak bersisa satu debu pun saking bersihnya, sampai-sampai ranjang nya saja juga turut menghilang dari pandangan Alina.
Keterlaluan!!!
Semua barang dikamar Alina ternyata sudah dikemas dan di taruh di tengah ruangan mansion oleh semua pelayan sedari pagi bahkan sebelum perdebatan panas nya di ruang kerja Arthur dimulai.
Jadi sebenarnya Arthur memang sudah berniat mengusir nya bahkan sesaat setelah pria itu meniduri Alina semalam.
Gila!!!
Pantas saja semua barang miliknya tadi ia lihat sudah tersusun rapi di luar sana.
Sh*t,,,
Kau taruh di mana otak pintar mu itu Alina! Sudah tau akan diusir eh malah sengaja mengantarkan nyawa secara cuma-cuma di depan si raja Yama.
~~~
Flashback on...
Hana hampir saja dibuat menangis oleh kelakuan sang nona muda yang sedari tadi tidak mau keluar dari kamar Arthur.
Setelah pertikaian hebatnya dengan sang suami beberapa saat yang lalu di ruang kerja.
Alina sangat berapi-api hingga ia memaksa masuk kedalam kamar pribadi Arthur dan bertindak seolah-olah ialah pemilik tempat terlarang itu.
"Hana! Tolong bereskan semua barang orang asing yang menumpang dikamar baru ku ini" kesal Alina menendang-nendang pakaian Arthur yang sudah berserakan di atas lantai yang dingin.
"Tapi nona ini adalah kamar pribadi milik tuan besar bagaimana kalau nanti kita mendapat masalah karena semua ini?" Tatap Hana pada seluruh barang yang sudah di tumpuk setinggi gunung oleh Alina.
"Siapa tuan mu? Aku atau dia? Kalau kau lebih menurut padanya lebih baik sekarang kau pergi dari sini aku muak melihat wajah memelas mu itu" ancam Alina mengibas-gibas kan tangan seolah menyuruh Hana pergi saja dari tempat itu.
Di dalam ruangan, Alina bahkan masih sibuk melempar asal-asalan semua barang yang bukan milik nya itu ke tengah ruangan kamar.
Lalu dengan marah menyuruh Hana mengumpulkan dan membakar semuanya di halaman depan mansion, agar siapapun bisa melihat siapa itu Alina ketika ia benar-benar tersulut emosi.
Saat berusaha membuka isi lemari si tuan besar Devanga itu tadi, Alina sebenarnya secara tak sengaja menemukan suatu benda yang terselip diantara kotak-kotak kecil di dalam laci meja yang sangat menarik matanya.
Entah mengapa firasat Alina mengatakan ini bukanlah benda yang sembarangan bisa dimiliki oleh orang rendahan seperti dirinya.
YOU ARE READING
Alina is Alina (Hiatus)
Romance"Jangan pernah berani untuk bermimpi menjadi SEORANG ISTRI! apalagi lancang untuk mengandung pewaris keluarga Devanga! KAU TIDAK AKAN PERNAH PANTAS ALINA!!! Hanya dia Angela lah satu-satunya yang akan menjadi istri dan ibu dari anak-anakku camkan it...