Bab 39 ~ Tidak punya tempat untuk pulang

19.4K 1.3K 305
                                    

Selamat Membaca 🕊️


***

Dengan wajah yang merah padam ia banting kasar selimut yang sedari tadi menutupi tubuh polos nya dengan amarah yang meledak-ledak.

Blurrrrr

Ehhhh!

Baru saja ia hendak berdiri dari atas ranjang itu, alis nya kembali mengeryit merasakan aliran hangat yang sudah merembes ke seluruh pangkal pahanya.

"Ar...Arthur! Ku bunuh juga kau lama-lama!" Amuk Alina histeris lalu segera beranjak ke dalam kamar mandi meski dengan langkah tertatih-tatih.

Sepanjang acara mandi nya tadi ia hanya bisa menatap nanar kondisi tubuhnya yang kini sudah di hiasi dengan bunga-bunga sakura yang mekar dimana-mana.

Ulah siapa lagi? kalau bukan si bejat itu. Untung saja Alina tertidur lelap bayangkan kalau tidak, bisa di pastikan akan segila apa ia menghajar pria kurang ajar itu dalam pukulan ganas nya.

Setelah menenangkan dirinya sebentar ia kembali merenung di  cermin yang besar ia melirik kembali tubuhnya dengan tatapan yang nanar.

Bercak dimana-mana mulai dari pundak leher sampai ke seluruh payudaranya seolah membuktikan bahwa kejadian semalam bukanlah mimpi belaka.

Bahkan perut besarnya pun tak luput dari jejak ganas yang pria itu tinggalkan hingga membuatnya kembali memejam lirih.

Mengusap wajahnya gusar ia kembali mengingat-ingat rencana awalnya dulu yang sekarang malah hancur berantakan akibat kebodohannya sendiri.

"Kau seharusnya tidak perlu bermain-main lagi Alina!"

Waktu bermain mu sudah cukup panjang Alina dan sekarang adalah waktu untuk menyelesaikan semuanya.

***

Beberapa saat kemudian, setelah bersiap dengan wajah yang masam Alina pun memutuskan untuk segera turun kebawah dan menyeret kembali koper miliknya tanpa banyak membuang waktu lagi.

Tunggu saja sampai ia berada di lobby nanti kita lihat siapa yang berani menghadapi nya kali ini.

Sepanjang lorong Alina sebenarnya sudah memikirkan bagaimana cara membalas pegawai-pegawai culas ini padanya.

Beragam gaya menjambak bahkan sudah ia siapkan sedari tadi dan tinggal menunggu waktu saja sampai semua itu terlaksana.

Setiba nya di lantai bawah, Alina sedikit menatap heran dengan suasana lantai yang mendadak berbeda dari kemarin malam itu.

Tap

Tap

Tap

Hening...

Matanya lalu membulat seketika tak kala melihat sebuah papan pengumuman yang mengatakan kalau tempat itu sudah ditutup penuh untuk  penyeledikan pihak berwajib.

Dan gilanya lagi semua tamu dan para pegawai  bahkan sudah diminta meninggalkan tempat itu semenjak tengah malam tadi.

Sretttt

Lalu itu artinya....

Hanya ialah satu-satunya orang yang masih berada ditempat antah berantah ini!

"Manusia bedebah itu memang harusnya sudah ku ceraikan saja sedari awal shhhh" remas Alina pada rambut panjangnya

"Berani sekali dia memperlakukan aku seperti ini!"

"Apa aku ini jal*ng nya? Sangat munafik sekali kau Arthur! Seharusnya kau buang saja lintah busuk mu ini ke dalam rahim wanita yang kau cintai itu- ahhh"

Alina is Alina (Hiatus)Where stories live. Discover now