09

54 6 1
                                    

"Jangan bermain main dengan ku
karena aku sama sekali
tak suka bermain main"

_______


Laki laki berpakaian serba hitam itu sedari tadi terlihat menunggu seseorang di sebrang sana. Ia duduk di motornya hampir lima belas menitan yang lalu. Dia, Leon. Yang kini berada di halte yang jaraknya tak jauh dari apartemen El, gadis yang membuatnya penasaran.

Ya, Leon penasaran dengan siapa sebenarnya sosok El yang menurutnya berbeda. Sejak kejadian di kantin saat itu Leon yakin El bukanlah gadis biasa. Di tambah saat ia coba meretas datanya, Leon berulang kali gagal seakan ada sistem yang melindungi identitas gadis itu. Tapi ketahuilah Leon lebih cerdik dari yang di bayangkan.

Ketua geng Century itu tidak akan sampai mengintai seperti ini kalo targetnya tidak terlalu penting. Oh ayolah, Leon sudah tau siapa sosok El, pembunuhan bayaran dengan nama samaran X4. Ya, Leon tau. Tadi malam ia berhasil meretas salah satu web. Sangat sulit memang baginya untuk mendapat data itu tapi bukan Leon kalau tak bisa melakukannya.

Data terakhir yang Leon dapat adalah El akan membunuh calon korbannya pagi ini. Leon juga tau vriska adalah calon korbannya.

Manik mata Leon langsung tertuju pada mobil Alphard berwarna silver yang baru saja keluar dari basement. Itu dia El! Oh shit, Leon tau? Tentu saja! Leon bahkan tau dengan siapa El pergi sekarang, bahkan siapa yang menyuruh El, Leon tau semua itu!

Segera Leon mengikutinya dari belakang. Hebatnya Leon mengikuti mobil itu dari jarak yang cukup jauh jadi tentu mereka tidak akan mencurigainya.

Sampai dimana El melakukan aksinya, tembak tembakan dengan dua bodyguard lalu berakhir membakar mobil, Leon menyaksikannya. Ia cukup terpanah melihat kelihaian gadis itu. Mengingatkannya akan sesuatu.

Saat gadis itu pergi, ia melihat tangan vriska yang dari dalam mobil melemparkan sesuatu lewat kaca mobil. Segera Leon lari untuk melihat barang apa itu. Leon tidak berlama lama di sana karena ia tau itu akan menjadi bumerang. Laki laki itu segera meninggalkan tempat itu dengan membawa handphone yang di lemparkan vriska tadi.

Di tempat yang sudah cukup jauh dan di rasa aman, leon mulai membuka handphone itu.

" Hei hei kau tidak mengenal ku? Sungguh?"

"Baik ini akan menjadi perkenalan yang mengesankan"

"AARRRHHH TOLONG JANGAN HIKS HIKS"

"Aku El atau bisa juga di panggil..."

"X4"

DORR!!!!

Leon mengerti sekarang. Vriska merekam suara El yang hendak membunuhnya saat itu. Vriska melemparkan handphone itu untuk meninggalkan barang bukti.

"Vriska lo cukup pintar, sialnya El kali ini lo harus belajar banyak!"

***

Leon tetap santai berjalan menuju kelasnya meskipun ia tau di belakang sana ada seorang gadis yang sedari tadi mengikutinya.

Baik, kau ingin bermain kan? Maka ayo kita bermain! Batin Leon yang kemudian mulai mempercepat langkahnya melewati koridor yang masih sangat sepi. Maklum masih pagi, lagipula bukankah mereka semua kebanyakan berkumpul di depan papan mading untuk melihat update berita vriska?

El, gadis itu juga mulai mempercepat langkahnya saat sang korban semakin cepat berjalan. Ya, gadis yang kini mengikuti Leon tak lain adalah El. Bukan tanpa alasan El mengikuti leon, ia ingin menyelesaikan urusannya dengan Leon. Berakhir adalah kalimat yang akan terjadi nanti pada Leon. Gadis itu tak akan membiarkan siapapun selamat setelah mengetahui identitasnya.

404Where stories live. Discover now