12

52 9 4
                                    

"Jangan berharap lepas dariku saat kamu sudah memutuskan untuk berada di lingkaran ku"

_______

Lelaki dengan setelan serba hitam dan jaket denim berwarna senada terlihat asik menenggak segelas Vodka di tangannya. Disinilah ia berada, bar tempat dimana ia selalu menenangkan diri jika isi kepalanya hampir pecah.

Entah sudah berapa cangkir Vodka yang ia tenggak malam ini, yang jelas dirinya hanya ingin melupakan masalah yang ada. Masalah daddy-nya yang akrab di panggil tuan Barley. Leon, sore tadi mendapatkan kabar dari daddy-nya untuk pulang ke Amerika, karena sang daddy akan segera melangsungkan pernikahan dengan wanita pengganti mommynya.

Kalau boleh jujur Leon tidak terima jika daddy-nya menikah lagi. Tidak ada yang boleh menggantikan posisi mommynya, Viana. Tapi apa boleh buat, bukan kah daddy-nya itu tak peduli dengan keputusan Leon? Melarang ataupun tidak, Leon yakin pernikahan itu akan tetap terjadi.

Bodoamat! Leon tidak peduli! Lagi pula ia juga tidak akan pernah menginjakkan kaki ke pernikahan si tua bangka itu.

Sedari tadi Leon duduk di bar, banyak sekali wanita cantik yang menggodanya. Tentu dengan pakaian minim yang menampakkan beberapa bagian tubuh mereka yang menggoda. Tapi Leon tidak tergoda. Mau mereka telanjang pun di depan Leon, lelaki itu tak akan bernafsu.

Kecuali dengan El. Entahlah, Leon juga merasa aneh pada dirinya sendiri. Kenapa ia bisa tergoda hanya dengan melihat bibir ranum gadis itu. Sialan memang!

Suara dentuman musik semakin keras terdengar, lampu sorot warna warni begitu mendominasi. Namun lagi dan lagi Leon tidak peduli. Ia hanya asik menenggak vodka. Meski beberapa wanita cantik mencoba mengajaknya berdansa Leon menolak. Gilanya saat ada beberapa wanita malam yang menawarkan dirinya secara gratis untuk Leon santap malam ini, lelaki itu kembali menolaknya.

Sudah di bilang ia hanya ingin menenggak vodka! Kenapa orang orang disini sangat mengganggunya?!

Seseorang terlihat berjalan mendekatinya. Leon belum sepenuhnya mabuk, hanya saja pandangannya sedikit kabur untuk berdiri pun ia masih mampu walau mungkin akan sedikit terhuyung.

"Baiklah itu pasti wanita penggoda lagi! Akan aku ladeni kali ini" kata Leon yang sudah mulai kesal.

Ya, dugaan Leon benar seorang perempuan datang dan berdiri di hadapannya. Leon masih coba untuk melihat wajahnya dengan jelas, tapi sayang pandangannya masih kabur. Sialan, mungkinkah Leon sudah mabuk karena menenggak 2 botol Vodka?!

"Mau apa? Menggodaku? Tak perlu! Sekarang mari habiskan malam ini!" Leon menarik paksa perempuan itu. Ada sedikit perlawanan dari perempuan itu namun Leon yang merasa tertantang langsung menggendongnya ala bridal style.

"Caramu bagus jalang, pura pura menolak padahal ingin di masukkan bukan?!" Leon membawa perempuan itu yang masih berusaha melepaskan diri dari gendongan Leon ke kamar yang berada di lantai dua.

Leon langsung melemparkan tubuh perempuan itu ke kasur dan dengan cepat lelaki bertubuh kekar itu membuka jaket dan bajunya hingga kini ia bertelanjang dada.

"Gue bukan jalang sialan!" Kata perempuan itu yang bangun dari tempat tidur. Leon masih tak bisa melihat jelas wajah perempuan itu namun kali ini ia tertarik padanya. Saat perempuan itu ingin melarikan diri dengan cepat Leon menahan, menarik tubuhnya kemudian menyantap bibirnya.

404Where stories live. Discover now