16

42 6 1
                                    

" Aku terlalu kelam untuk hidupmu "

_______

Helikopter American j 001 lepas landas tepat pukul 3 dini hari. Jam penerbangan sengaja di majukan lebih awal karena sang presiden memang sedang menghindari seseorang yang kini mengincarnya.

Ya, sudah beberapa hari ini sang presiden mendapat teror dan baru tadi pagi ia mendapat telepon yang mengatakan bahwa dirinya akan mati. Tak kehabisan akal sang presiden berencana pergi dari negaranya untuk beberapa hari menghindari teror tersebut.

Seringai iblis tercipta di bibir laki laki berpakaian serba hitam tak kala melihat mangsanya kini sudah dekat, duduk di kemudi belakang. Fyi saat ini sosok berpakaian serba hitam itu duduk di kemudi pilot.

"Dia tidak akan bisa mengejarku. Secerdik apapun otaknya" ucap presiden bangga karena merasa berhasil meloloskan diri.

"Sungguh?" Sahut pria berpakaian serba hitam, membuka topi yang hampir menutupi seluruh wajahnya.

Sang presiden kaget bukan main saat mengetahui sosok yang kini duduk di bangku pilot ternyata bukanlah pilot yang di tugaskan menemani perjalanannya.

"Jadi mau aku tabrakan ke gunung atau aku jatuhkan helikopter ini ke laut, tuan presiden?" Tanyanya dengan seringai iblis.

Sang presiden tetap berusaha tenang sambil mencari keberadaan ponselnya.

"Hahaha cari apa tuan? Apakah barang ini yang kau cari?" Lagi lagi presiden hanya ternga-nga melihat ponselnya kini ada di tangan pria berbaju hitam itu.

"Bagaimana bisa?! Siapa anda? Mau apa anda mengincar saya? Saya tidak punya urusan dengan anda!" Kata presiden berusaha tak takut.

"Urusan mu bukan dengan ku tuan tapi dengan atasanku" kata pria itu yang berhasil menyabotase helikopter tersebut dan memang bertugas menghabisinya.

Kalau di tanya alasan mengapa sang presiden di incar tentu jelas ini masalah politik yang sebetulnya sosok pria berbaju hitam itu tak tau dengan jelas. Yang penting tugasnya hanya membunuh dan mendapat upah. 

Lagi pula tak sulit baginya menyabotase sistem sekaligus helikopter tersebut. Memang dalam beberapa hari ini ia harus menyamar menjadi salah satu staf kepresidenan dan hebatnya ia sama sekali tak di curigai. Lagi lagi itu karena kepintaran otak dan jam terbang yang di milikinya.

Menipu, menyabotase, meretas sistem, membunuh, itu bukanlah hal sulit bagi sosok tersebut.

Beberapa menit kemudian sialnya pria paruh baya yang merupakan kepala negara itu baru menyadari bahwa orang orang yang ada di dalam helikopter itu memang bukan ajudannya. Hanya ada 3 orang di dalam pesawat termasuk dirinya. Dan dua orang tersebut bukanlah stafnya.

"404 segera tuntaskan tugasmu, penerbangan helikopter itu mulai terlacak!" Kata seseorang yang ada di sebrang sana, bicara lewat earphone yang dipakai di telinga sosok berbaju hitam.

Dengan sekali gerakan ia langsung mengambil pistol, berbalik badan dan,

DOR!!

Sang presiden tewas di tembak tepat di bagian kepala.

"Good boy haha" kata teman pria berbaju hitam itu.

Setelah itu keduanya kompak keluar dari helikopter tersebut dengan menggunakan parasut yang ada di tas masing masing. Untung saja mereka keluar helikopter tepat waktu karena jika telat satu detik saja maka sudah di pastikan mereka akan ikut mati di dalam helikopter yang kini hilang kendali dan jatuh di tengah lautan.

404Where stories live. Discover now