14

51 2 4
                                    

" Ketakutan harus di lawan
jika tidak ingin jadi bumerang di kemudian hari"

______


Jam pertama di kelas 11 IPA 1 hari ini adalah olahraga. Leon memutuskan untuk bolos sama seperti biasanya.

Jika pada umumnya siswa merasa senang saat jam olahraga tapi tidak dengan Leon. Karena menurutnya pelajaran olahraga adalah pelajaran yang paling buang buang waktu.

Olahraga bisa di pelajari kapan pun di luar pelajaran, lagi pula kebanyakan dari mereka bukan fokus olahraga, melainkan mengobrol dan bersenda gurau.

Laki laki berparas tampan itu kini berada di roof top sekolah. Berdiri di tembok tepi gedung sambil menghisap rokok. Manik matanya tertuju menatap seseorang di bawah sana yang terlihat cantik dengan rambut panjangnya yang di ikat, sedang mendribble bola.

"Lo suka sama dia?" Suara seseorang terdengar mendekat. Tak perlu menengok untuk tau siapa dia, karena Leon tentu sudah hafal.

"Gue ga suka sama siapa siapa" tangkis Leon menjawab lalu mengarahkan pandangannya memandang objek lain. Padahal hati kecilnya ingin tetap memandang gadis itu.

"Shit! Gue tau lo suka kan sama dia? El? Lo suka kan sama El? Cuma lo tuh tengsin untuk sekedar mengakuinya" kata Carlos yang sedikit menekan nada bicaranya.

"Tau apa lo tentang gue?!" Balas Leon tak mau mengaku.

"Gue tau Leon, gue tau. Bahkan saat pertama kali lo tertarik sama tuh cewe, gue tau" kata Carlos jujur. 

Karena memang sebenarnya niat Carlos mendekati El bukan karena ia benar benar menyukai El. Tapi Carlos ingin memancing Leon. Ia tau Leon bukan tipe orang yang gampang mendekati cewek jadi Carlos pikir kalau ia bisa sedikit memberi rasa cemburu, Leon bisa bertindak. Tapi pada kenyataannya tidak. Huh! Carlos pikir ia akan di hajar karena mendekati El, tapi kenyataannya Leon masih diam saja walau Carlos tau ada rasa kesal di hati Leon.

Kalau di bilang suka sih jujur Carlos memang suka dengan El. Siapa yang tak kepincut melihat wajah cantik El, namun di sini Carlos tak mau keras kepala. Persoalan cewe menurutnya adalah hal yang gampang.

Menemukan kekasih untuk hatinya tidak susah. Ia termasuk orang yang gampang jatuh cinta. Tapi Leon? Sudah bertahun tahun Carlos berteman dengan Leon, laki laki itu tak sama sekali terlihat dekat atau bahkan tertarik pada wanita. Sejujurnya Carlos sedikit khawatir. Sahabatnya itu masih normal atau belok. Haha.

"Lo bolos lagi? Pelajaran kimia pasti" Leon coba mengalihkan pembicaraan.

"Gausah mengalihkan pembicaraan gue ga bego" walau pada kenyataannya yang di katakan Leon itu benar haha.

"Cinta? bukan hal yang menarik menurut gue" kata Leon dingin.

"Tapi lo ga akan hidup dengan cinta"

"Ga juga. Buktinya sekarang, gue masih hidup! Meski tanpa cinta"

"Jiwa lo? Masih hidup?" Kata Carlos yang berhasil membungkam Leon.

"Raga lo boleh hidup, tapi jiwa lo? Leon, cinta bukan sekedar kata. Kadang kadang orang masa bodo sama cinta tapi sebenarnya itu adalah hal yang penting"

"Apaan si anjing! Lo ngomong apa?!" Leon mulai malas.

"Orang yang ga punya cinta, ga akan tau yang namanya rumah untuk cerita, ga akan tau yang namanya kasih sayang, ga akan tau apa itu hidup yang sebenarnya" kata Carlos yang tak di tanggapi apapun oleh Leon. Hening beberapa saat.

"Lo ga datang ke pernikahan bokap lo?" Tanya Carlos sedikit kaku. Ia tau ini pertanyaan sensitif.

"Dari awal gue ga setuju Daddy menikah lagi, tapi kalo itu jalan yang dia ambil, gue bodoamat. Ga peduli" kata Leon membalas.

404Where stories live. Discover now