Part 26 [1]: Taman Hiburan

360 72 17
                                    

Setelah menyetujui tawaran Singto, Arthit pulang untuk bersiap dan menjemput anaknya. Beruntung sekali hari ini ia tidak memiliki jadwal manggung, sehingga ia bisa menikmati waktu bersama anak-anaknya. Ia tau pasti Nora akan sangat senang diajak pergi ke taman hiburan. Sungguh, Arthit tidak sabar untuk melihat kebahagian kedua anaknya itu.

Sesampainya di rumah, Arthit langsung ke kamar Nora. Seperti biasa, gadis kecil itu sedang bermain boneka bersama dengan pengasuhnya. Ia langsung tersenyum senang mendapati Arthit yang membuka pintu.

"Papaaa."

"Tuan putri papa." Arthit merentangkan tangan untuk menyambut Nora dalam pelukannya.

Selalu seperti itu, Nora akan menyambutnya dengan hangat ketika bertemu dengannya, sangat kontras dengan Leon yang acuh dan tak mau peduli. Namun, Arthit yakin akan ada saatnya Leon menyambutnya seperti yang sering kembarannya lakukan.

"Papa mau mengajak Nora pergi, mau?"

Nora melepas pelukannya, "Pergi kemana, pa?"

"Disneyland."

"Mauuuu!" Jawab Nora dengan penuh semangat.

Susuai dugaannya, anak perempuannya itu tidak akan menolak untuk diajak pergi, tidak perlu susah payah untuk membujuknya. Nora sangat menyukai keramaian, bahkan ia merasa dunianya ada karena interaksi dengan banyak orang.

Arthit segera meminta pengasuh Nora untuk menyiapkan barang-barang yang akan dibawa dan mengganti bajunya. Ia juga meminta agar pengasuhnya untuk pulang lebih cepat, tidak perlu mendampingi Nora. Ia ingin mengasuh anak-anaknya sendiri.

Usai dengan Nora, ia pergi ke kamarnya untuk mandi dan ganti baju. Arthit tidak sempat untuk mandi di rumah Singto, bahkan bajunya saja belum ia ambil. Ia pulang menggunakan baju Singto.

"Kau darimana?" Tanya Fah setelah melihat Arthit membuka pintu.

Arthit lupa bahwa ini adalah hari libur sehingga Fah berada di rumah. Ia melihat wanita itu sedang menyadarkan tubuhnya di sofa dengan menatap laptop yang menyala dan secangkir kopi di sampingnya.

"Aku akan pergi bersama Nora, mungkin akan pulang malam."

Fah mengernyit, "Pergi kemana?"

"Kau tidak perlu tau."

Fah yang tidak puas dengan jawaban itu pun langsung berdiri dan mendekati Arthit, "Aku mamanya Nora, aku berhak tau kemana dia akan pergi."

Arthit menatap sekilas dan menjawab santai, "Aku yang melahirkannya, aku berhak membawa anakku pergi kemana pun."

Setelah mengatakan itu, Arthit langsung mengambil handuk dan pergi mandi, tanpa menunggu jawaban dari Fah. Sedangkan Fah yang mendengar itu menjadi kesal, secara tidak langsung Arthit seperti mengingatkannya bahwa ia bukan siapa-siapa untuk Nora.

Tidak. Fah adalah mamanya Nora, sampai kapanpun ia akan tetap menjadi mama Nora. Mungkin ia memang tidak melahirkannya, akan tetapi ia membesarkan Nora dengan ribuan kasih sayang layaknya anak sendiri. Bahkan, Fah rela tidak memiliki anak kandung seumur hidupnya, jika Nora meminta.

Suara pintu terbuka, Fah bergegas mendekati Arthit yang masih dengan balutan handuk. Fah bertanya, "Kemana kau akan pergi bersama Nora? Aku akan ikut.

"Tidak perlu," jawab Arthit dengan cepat.

Fah kembali mengernyit, "Kenapa kau aneh sekali?"

"Aku tidak." Arthit mulai bersiap tanpa memperdulikan Fah yang menatapnya aneh. Terakhir ia menyemprotkan parfum dan mengambil tasnya, "Aku akan berangkat, tidak perlu ikut bersamaku."

Unfinished LoveHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin