11. Pergi

153 16 12
                                    

YouN1T Fanfiction

Happy Reading

✈️


Senja kali ini terlihat berbeda menurutnya. Hiasan cantik di langit itu tak menarik lagi baginya, bahkan untuk pertama kalinya ia menginjakkan kakinya kesini lagi yang rasanya sangat sepi. Hanya terpaan angin yang menyambut dan hanya keheningan yang dirinya rasakan. Mencoba bertahan dan menerima demi sebuah ketulusan membuat dirinya semakin tersiksa.

Tepat satu tahun ia pergi, pergi dari kehidupan yang semestisnya. Meski sangat berat ia mencoba, tetapi ia berharap ini pilihan terbaik untuknya. Ia rela melakukan aktifitas dari awal lagi, membangun sebuah usaha dari nol lagi dengan sendiri tanpa bantuan siapapun.

Ratusan bahkan ribuan chat ia dapatkan dari orang yang pernah ia sayang. Iya, dirinya menyayanginya, tetapi hatinya masih terasa sakit jika mengingatnya. Rasa kecewa bercampur sedih itu ia rasakan ketika orang yang ia sayangi mengucapkan kata maaf. Hingga ia benar-benar mengganti semua sosial media bahkan nomor ponselnya demi menjaga hatinya.

"Ma, Yah. Farhan mau minta maaf karena baru kali ini datang, pasti Mama marah sama Kakak karena nggak bisa jaga Shandy dan Ovel. Maafin Kakak ya, Ma. Maaf belum bisa jadi Kakak yang baik untuk mereka."

Farhan, pemuda itu tampak menundukkan wajahnya sambil mengusap nisan sang Ibu. Rasanya ia ingin mengulang masa kecil tanpa memikirkan semua hal tentang kehidupan.

"Ma, doain Kakak supaya bisnis yang Kakak jalani dari awal ini berhasil. Kakak mau tebus semua kesalahan yang udah Kakak perbuat."

Menjalani bisnis dari awal memang tak mudah, Farhan mengakui itu. Alhasil ia mencoba peruntungan dengan membuka restoran diluar kota tanpa bantuan siapapun. Ia alihkan semua pikiran tentang Shandy dan Fenly demi kerjaan.

Meskipun sebenarnya ia pun merasakan rindu yang teramat dalam, apalagi saat mengingat bagaimana kenangan saat kecil bersama kedua Adiknya.

"Ayah, Mama. Kakak izin pamit, besok Kakak harus urus kerjaan lagi. Kalian tenang disana ya, kalau udah waktunya, Kakak akan temui Shandy dan Ovel lagi."

Saat ia membalikkan tubuh dan akan meninggalkan area pemakaman, dirinya bertemu tatap dengan seorang pemuda yang bahkan tak bergerak sedikitpun. Hanya menatapnya dengan diam tanpa sepatah kata apapun, lantas bagaimana dirinya harus bersikap untuk saat ini?

"Bang Han..." panggilnya ketika ia hendak pergi.

"Bang Han tunggu!" Panggilnya lagi saat Farhan melangkahkan kakinya menjauhi pemuda tadi.

"Bang, Bang Sen sakit. Dia dirawat." Ucapnya lagi seraya menghentikan langkah Farhan saat ini. Ia membalikkan tubuhnya menghadap ke arah pemuda itu dengan penuh tanya.

"Bang Lang, maaf Fen lama. Tadi Fen..." ucapannya terhenti seketika saat menatap punggung seseorang yang ternyata ialah sang Kakak sendiri.

"Kak Farhan? Ini beneran Kakak? Kakak kemana aja? Kak, Fen sama Kak Shan nyariin Kakak." Tanpa berpikir lama pemuda yang ternyata ialah Fenly memeluk erat tubuh Farhan, hingga sang empunya risih. Ia melepaskan pelukan Fenly dengan sangat kasar yang membuat pemuda tampan itu terkejut.

"Lang, titip salam buat Shandy. Semoga cepat sembuh." Ucapnya mengalihkan pandangannya ke arah lain lalu ia melangkah pergi.

"Kak tunggu!" Teriaknya memanggil Farhan lagi. Tetapi lengannya ditahan oleh pemuda yang dipanggil Lang tadi. Entah mengapa Fenly si pemuda itu takut menatap pemuda lain dihadapannya kini.

"Tapi Bang, dia tadi Kak Farhan mau pergi kemana lagi? Fen udah lama cari dia, Fen kangen sama dia. Masa dia mau pergi lagi?"

"Kasih dia waktu dulu ya, Fen." Balas Gilang, si pemuda yang sempat terkejut akan kehadiran Farhan di kota ini lagi.

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Jul 24, 2023 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

FLY | UN1TYOù les histoires vivent. Découvrez maintenant