Chapter 12

3.3K 142 2
                                    


Bunyi rem mobil Kamol terdengar keras saat sedan putih menyalip dan memotong jalan, sehingga mobil Kamol segera berhenti.

"Saya akan turun dan memeriksanya, Tuan." kata Ruth.

"Hati-hati," jawab Kamol, sambil mengambil pistol yang disembunyikan di Kompartemen di belakang kursi pengemudi, jika terjadi keadaan darurat. Namun, tidak lama berselang, seorang wanita dan pria muda berjalan keluar dari mobil dengan memberi hormat, untuk menunjukan rasa penyesalan dan permintaan maaf sebelum Ruth melambaikan tangan sebagai tanda penerimaan dan mempersilahkan mereka kembali melanjutkan perjalanan, sebelum kembali ke mobil.

"Kenapa?" tanya Kamol.

"TIdak ada apa-apa, Tuan. Kedua anak itu berdebat di dalam mobil sehingga mereka tidak bisa mengemudi dengan hati-hati dan tanpa sengaja memotong jalan kita. Jadi saya menyuruh mereka untuk kembali dan melanjutkan perjalanan. "kata Ruth.

"Hmm," jawab Kamol, menutup Kompartemen senjatanya. Kehidupan Kamol dikelilingi oleh musuh, jadi dia harus selalu bisa melindungi diri dan bersiap dengan segala kemungkinan. Ketika mobil tersebut telah pergi Kamol kemudian menyuruh pengawalnya melanjutkan perjalanan pulang.

Drrrttt..... Drrtttt.....

Ponsel Rut berdering. Pemuda itu mengangkat dan menjawab panggilan itu.

"Apa! Baiklah, aku akan menyampaikannya." Kata Ruth dengan suara tegang.

"Apa lagi?" tanya Kamol.

"Itu dari Pub S. Mereka mengatakan, ada kelompok yang membakar Pub." kata Ruth. Kamol juga memiliki beberapa pub dan beberapa diantaranya bahkan memiliki ruangan khusus untuk penjudi tingkat tinggi juga.

"Mengapa mereka selalu mencoba membakar bisnisku? Tidak bisakah mereka melakukan sesuatu yang lain?" Kamol bergumam dengan normal, karena dia sudah cukup terbiasa dengan hal semacam ini.

"Apa kau tahu siapa mereka?" Tanya Kamol.

"Mereka mengatakan kamera pengintai di gang di belakang pub menangkap rekaman beberapa orang yang mencurigakan," kata Ruth.

"Um, kalau begitu, kita pergi ke pub S dulu, agar aku bisa mengetahui siapa itu." Kata Kamol dengan ekspresi tenang. Tidak lama kemudian, Kamol tiba di pub miliknya. Saat tiba, api sudah padam dan mobil pemadam kebakaran sudah bersiap untuk kembali.

"Halo, Tuan Kamol." Seorang petugas polisi yang bertanggung jawab di wilayah itu berjalan untuk menyambut Kamol, karena pub berada di pusat objek wisata.

"Halo, Inspektur Prasarn," Kamol balas menyapa.

"Saya sudah melakukan penyelidikan awal di TKP. Untungnya, api tidak menyebar terlalu banyak," kata inspektur paruh baya itu.

"Jadi, apa yang akan anda lakukan selanjutnya?" Prasarn bertanya, karena dia mengenal Kamol dengan baik.

"Masalah ini, biarkan aku yang menanganinya sendiri. Polisi memiliki pekerjaan yang cukup banyak untuk dilakukan. Hanya para pembakar seperti mereka tidak akan menggangguku," balas Kamol sambil tersenyum tipis, karena dia sudah tahu bahwa Kamol tidak akan membiarkan polisi ikut campur dalam masalah ini.

"Pokoknya, jangan sampai ada berita besar. Dan jika ada yang bisa saya bantu, beri tahu saya."

"Terima kasih," kata Kamol, sebelum polisi pergi tanpa harus menulis laporan. Kamol masuk ke pubnya sendiri, yang belum waktunya untuk buka, sementara pengawalnya Kamol tersebar di sekitar toko.

"Halo, Tuan." Pengurus pub segera masuk, ketika dia melihat Kamol masuk

"Malam ini, kau cek dan kalkulisikan kerusakan dan kirimkan semua dokumen secepatnya," kata Kamol sambil melihat sekeliling.

THE UNFORGOTTEN NIGHT - ENDWhere stories live. Discover now