Chapter 15

3K 142 5
                                    


Setelah berbicara dengan Kamol, Kim kemudian mengembalikan telepon ke Day, lalu kembali duduk dan makan bersama. Setelah selesai makan, mereka kembali ke kamar.

"Kau mau kemana besok?" tanya Kim.

"Aku akan membawa Itt dan salmon ke air terjun. Apa kau ingin pergi bersama?" kata Day. Kim terdiam sebentar sebelum mengangguk pelan.

"Um.. aku ingin pergi juga. Aku tidak ingin sendirian. Aku bosan. Aku tidak ingin terganggu lagi." Gumam Kim pelan, tiba-tiba teringat wajah Kamol.

"Hah, terganggu karena Tuan?" Day bertanya balik, membuat Kim terdiam sebentar, wajahnya memerah.

"Tidak... Ah.. disini panas, sebaiknya aku mandi lagi." Kim sambil berjalan ke kamar lain. Hanya ditanya oleh Day tentang Kamol, Kim merasa panas dan malu.

Kim kembali ke kamar tidur, tapi tidak mandi seperti yang dia katakan pada Day. Sosok kurus itu berhenti di pintu balkon dan melihat ke luar. Kim bertanya pada dirinya sendiri, apakah dia sudah benar-benar melupakan masa lalunya dengan Day?

Dan jawaban yang dia dapatkan kembali adalah ya. Disadari atau tidak, itu juga mengejutkan Kim sendiri. Selama ini, Kim butuh waktu berbulan-bulan untuk melupakan Day. Saat dia tidur sendirian, dia selalu memikirkan pelukan Day yang sekarang hanya untuk Itt seorang. Seberapa banyak pun dia menahan diri, dia selalu merasa sakit dan cemburu saat melihat mereka bersama dan saling mencintai.

Tapi itu tidak lama sebelum Kamol datang dan menerima permintaan Kim, untuk membantunya melupakan pelukan Day. Dan untuk waktu yang singkat, pelukannya menyebabkan rasa sakit dan kerinduannya akan pelukan Day dengan cepat mereda. Dan Kim percaya bahwa tidak lama lagi dia akan dapat dengan percaya diri mengatakan pada dirinya sendiri bahwa dia telah benar-benar melupakan perasaannya kepada Day.

Kamol datang untuk memenuhi kebutuhan itu. Ada banyak kekosongan dalam pikiran Kim yang telah ditempatinya, tapi Kim masih belum berani terbuka. Dia masih tidak berani mengakui perasaannya terhadap Kamol, karena Kim takut kalau suatu hari, dia tidak akan lagi dibutuhkan oleh Kamol.

Karena Kamol, hanya menginginkan orang yang memiliki selera yang sama. Hari ketika Kamol bertemu dengan seseorang yang lebih memiliki selera yang sama dengannya daripada Kim, hari itu, Kamol pasti akan membawa orang itu menggantikan Kim. Kim percaya itu..

"Hemmhh...." Kim menghela nafas lega sebelum berbalik dan berjalan ke tas dan mengambil teleponnya. Dia melihat nomor Kamol yang membuat hampir seratus panggilan.

"Bukannya kau tidak peduli?! Jangan terlalu mengkhawatirkanku. Aku tidak ingin memikirkanmu lagi," gumam Kim pelan dan kemudian menyimpan telepon di tempat yang sama.

..

..

..

..

"Apa Tuan memanggil saya? Ada yang bisa saya kerjakan?" Baiboon bertanya saat Kamol meminta dirinya menemui Kamol di ruang tamu.

"Duduk dulu," kata Kamol sambil menepuk sofa di sampingnya. Baiboon duduk dengan melihat Khom yang berdiri di kejauhan.

"Baiboon, bisakah kau membantuku melakukan sesuatu?" Kamol bertanya lebih dulu. Baibun membuat wajah bingung.

"Apa Tuan?" tanyanya curiga karena dia akan dapat membantu dengan apa pun yang Kamol perintahkan.

"Seperti yang kami tahu, ku meminta Kim untuk berlibur dengan temannya terlebih dahulu selama aku harus menyelesaikan pekerjaan ku." kata Kamol kembali, karena Baiboon hanya tahu bahwa Kamol telah mengirim Kim untuk berlibur dengan teman-temannya, karena Kamol tidak punya waktu untuk mengurus Kim.

THE UNFORGOTTEN NIGHT - ENDNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ