4

3.4K 292 4
                                    

Happy Reading!!!

Sedari tadi Gracia memerhatikan sekeliling kampusnya saat ini. Mencari seseorang yang sudah menghilang lebih dari tiga minggu. Semenjak kejadian itu ia tak pernah lagi melihat dia, Shani. Ya Gracia saat ini mencari keberadaan Shani, orang yang membuat dirinya tidak fokus mendengarkan apa yang dibicarakan orang yang disampingnya saat ini.

"Hey! kamu lagi nyari siapa sih sayang, kok dari tadi aku liat kamu sibuk merhatiin sekitar." Nino, pacar Gracia orang yang berada disampingnya saat ini.

"Eh!! nggak kok, aku nggak nyari siapa-siapa," seketika Gracia mengalihkan pandangannya menoleh tepat dimana keberadaan pacar nya itu.

"Kamu masih ada kelas?" Tanya Nino melirik sekilas ke pergelangan tangannya.

"Dua puluh menit lagi aku ada kelas," balas Gracia.

"Kalau gitu aku pamit duluan ya sayang, maaf aku nggak bisa jemput kamu nanti." Nino pamit tangannya mengusap kepala Gracia.

"Nggak pa-pa kok."

"Maaf ya soalnya aku ada kerjaan."

"Iya sayang."

"Ya udah kalau begitu aku pergi ya, bye."

"Bye see you."

"Hufff" Gracia menghela nafas, perihal Nino sebenarnya dia bingung mengapa laki-laki itu tiba-tiba saja menyatakan perasaannya pada dirinya. Di saat dirinya dan Shani bertengkar, awalnya Gracia ragu untuk menerima Nino, tapi ketika ia mengigat ucapan Shani yang mengatakan bahwa dirinya jatuh cinta padanya membuat ia tak berpikir dua kali untuk menerima Nino.

Tapi memang mereka sudah lama dekat.

Jika boleh jujur sebenarnya dirinya merindukan sosok Shani. Sosok yang selalu mengutamakan dirinya dibanding apa pun bahkan ke dirinya sendiri ia abai. Shani yang selalu memanjakannya, tak pernah menolak apa saja yang ia inginkan.

Memikirkan Shani membuat dirinya seketika sadar, bahwa ia ada kelas sebentar lagi bahkan lima menit lagi, ia berlari agar ia tak telat dan berharap Shani sudah berada di ruangan.

Beruntung dirinya tak telat, kelasnya belum ada dosen berjalan mendekati bangku tempat ia biasa duduk, matanya melirik pada salah satu bangku yang sudah tiga minggu ini tak ditempati. Tak lama kemudian dosen masuk dan memulai pembelajaran mereka.

"Tok tok tok" sekitar sepuluh menit pelajaran berlangsung seseorang mengetuk pintu, mengalihkan atensi mereka.

"Kamu! dari mana aja kamu selama ini" sang dosen bertanya.

"Sebelumnya saya minta maaf pak saya telat masuk, tadi ada kendala sedikit dan beberapa pertemuan juga saya minta maaf karena tidak bisa mengikuti kelas bapak. Saya terkena musibah pak, sekali lagi saya minta maaf" Shani berucap dengan tegas menatap sang lawan bicara. Shani lah orang yang mengetuk pintu tadi.

"Ya sudah silahkan masuk dan ingat untuk menanyakan tugas-tugas dari saya selama kamu tidak masuk"

"Baik dan terimakasih pak" Shani berjalan menatap sendu kearah Gracia, "apakah aku bisa berharap Ge" batin Shani ia melewati Gracia, ia tak duduk dibangku yang biasa ia duduki. Ia tak sanggup duduk berdekatan dengan Gracia, memandang dirinya dengan pandangan tak suka.

Bau rokok?

Gracia mencium sesuatu saat Shani melewati dirinya, aroma yang paling dibencinya. Ya Gracia sangat membenci aroma rokok.

Apakah dia merokok? mulai kapan? apa dia sering merokok? banyak pertanyaan yang ada di kepala Gracia mengenai Shani.

Shani juga kurusan, ada apa dengannya.

Bertahan atau Pergi [GRESHAN]  (END)Where stories live. Discover now