21

3.8K 262 10
                                    

Happy Reading!!!

Shani tak pernah menyangka jika diri nya dan juga Gracia bisa bersatu, semua sakit hati yang telah ia terima selama ini ia coba lupakan. Gracia sendiri ia juga tak menyangka jika hati nya jatuh ke pada Shani cici kesayangannya itu.

Setelah malam di mana Shani menyatakan perasaan nya sekaligus melamar Gracia, kini keduanya telah resmi menikah.

Saat ini kedua pasangan yang baru saja resmi menikah itu sedang berada di atas kasur saling berpelukan. Shani lebih dulu membuka mata nya lalu memandangi wajah cantik milik Gracia, tangan nya terulur untuk merapikan rambut Gracia yang menghalangi wajah wanita nya itu.

"Cantik" ucap Shani tersenyum.

"Enghh" lenguh Gracia karena diri nya merasa tergangu dan tak lama kemudian ia ikut membuka mata nya.

"Pagi sayang" sapa Shani tepat di wajah Gracia yang hanya berjarak 5cm yang membuat Gracia malu karena ia belum terbiasa.

"Pagi ci" balas Gracia lalu ia menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Shani karena pipi nya memerah.

"Kamu ada kelas nggak hari ini" tanya Shani sembari mengelus kepala Gracia dengan penuh kasih sayang.

"Nggak ada ci" jawab Gracia melepaskan kepala nya dari ceruk leher Shani.

"Kamu mau nggak ikut cici kekantor" tanya Shani.

"Mau mau" jawab Gracia dengan cepat, Shani hanya terkekeh melihat tingkah Gracia.

"Kalau begitu ayo kita mandi" ucap Shani yang membuat Gracia menelan ludah nya secara kasar, ia berpikir jika Shani mengajak nya untuk mandi bersama.

"Kamu nggak usah panik begitu, cici akan mandi di kamar mandi sebelah dan kamu mandi di sini aja, cici tau kamu belum siap" ucap Shani seolah mengerti apa yang ada di dalam pikiran Gracia.

"Tapi cici minta buat kamu siapin baju cici ya" ucap Shani.

"I-iya ci" ucap Gracia, setelah itu Shani mengambil handuk lalu keluar dari kamar mereka meninggalkan Gracia yang bernafas lega karena pemikirannya salah.

Setelah menyiapkan baju Shani Gracia pun masuk kedalam kamar mandi lalu mandi, tak lama kemudian Gracia sudah selesai mandi dan ia juga sudah selesai dengan pakaian nya.

Saat Gracia tengah asik bermain ponsel nya Shani masuk ke dalam kamar mereka dengan handuk yang melilit di pinggan nya, Shani sudah memakai sport bra milik nya dan hal itu membuat Gracia menadap aneh ke arah dada Shani yang rata tak seperti diri nya.

"Kenapa kok ngelihatin cici kayak gitu" tanya Shani tepat di depan wajah Gracia.

"Ehh! ishh cici mah ngagettin aku aja" ucap Gracia terkejut.

"Maaf ya soal nya kamu ngelihatin cici serius amat" balas Shani sembari mengambil pakaian yang sudah di siapkan oleh Gracia.

"Kok dada cici rata" tanya Gracia dengan polos nya sontak hal itu membuat Shani terkekeh.

"Nanti juga kamu bakal tau jawabannya kalau kamu udah siap ngelakuin itu sama cici" ucap Shani lalu pergi menuju walk in closet untuk memakai pakaiannya meninggalkan Gracia yang pipi nya sudah memerah bak kepiting rebus.

"Ihhh cici mah" kesal Gracia menutup wajah nya dengan kedua tangannya.

"Kok muka nya di tutup Ge" ucap Shani secara tiba-tiba.

"Ihh cici ah suka sekali buat aku kaget" kesal Gracia.

"Hehehe maaf ya, kamu udah selesai?" tanya Shani.

"Udah ci" jawab Gracia.

"Kalau begitu ayo kita turun buat sarapan" ucap Shani lalu Gracia beranjak dari kasur mengandeng tangan Shani.

*****

Kini Shani dan juga Gracia sudah berada di dalam mobil, Shani mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang. Sebelah tangan Shani mengenggam tangan Gracia.

"Aku masih nggak nyangka Gre kalau kamu sudah menjadi istri ku" ucap Shani.

"Aku pun begitu ci, terimakasih ya ci karena kamu masih mau memaafkan dan menerima aku setelah apa yang kuperbuat sama kamu" balas Gracia.

"Sama-sama sayang, cici minta sama kamu apa pun yang akan terjadi kedepannya tolong jangan tinggalin cici lagi" ucap Shani menatap sebentar ke arah Gracia lalu kembali memfokuskan pandangan nya kedepan.

"Iya ci aku janji aku nggak akan pernah ningalin cici lagi cukup waktu itu aku dengan bodoh nga jauhin dan bahkan jahatin cici" ucap Gracia dengan sendu menggigat perlakuan buruk nya terhadap Shani.

"Jangan di ingat lagi Ge kalau itu membuat mu sedih" balas Shani.

Setelah menempuh jarak yang cukup jauh akhir nya Shani dan Gracia sampai di kantor Shani, Shani keluar dari mobil nya terlebih dulu lalu mengelilingi mobil nya untuk membuka pintu untuk Gracia.

"Makasih ci" ucap Gracia yang di balas anggukan serta senyum oleh Shani.

"Ayo" ucap Shani lalu Gracia menggandeng tangan Shani, selama di perjalanan menuju ruangannya banyak mata yang melirik ke arah Shani dan Gracia lebih tepat nya ke arah Gracia.

"Kenapa mereka ngelihatin kita ci" tanya Gracia ia merasa sedikit risih.

"Kamu risih ya apa perlu cici tegur" ucap Shani.

"Sedikit risih sih ci tapi nggak usah di tegur biarin aja, mending kita cepattin langkah kita aja" ucap Gracia dan di turuti oleh Shani.

"Selamat pagi Miss" ucap Sisca saat Shani melewati diri nya.

"Pagi Sis" balas Shani.

"Sis saya mau kenalin kamu dengan Gracia yang saat ini sudah sah menjadi istri saya" ucap Shani, mungkin perkataan Shani terkesan jahat bagi sebagian orang karena Sisca menaruh hati pada Shani. Shani berkata seperti itu agar Sisca dapat melupakan diri nya.

"Sisca"

"Gracia"

Ke duanya saling berjabat tangan antara Sisca dan juga Gracia.

"Kalau begiti saya pamit ya Mis" ucap Sisca lalu pergi meninggalkan Shani dan Gracia setelah Shani menjawab nya.

"Ayo sayang kita masuk" ajak Shani dan di turuti oleh Gracia.

Tbc.

See you part selanjutnya,...

Segini dulu ya

Apakah di cerita ini perlu adegan 18+ nya.

Bertahan atau Pergi [GRESHAN]  (END)Where stories live. Discover now