17

3.4K 293 11
                                    

Happy Reading!!!

Gracia pov

Sesampainya di kantor Ci Shani, aku langsung menuju meja resepsionis untuk memastikan bahwa Ci Shani ada di ruangannya. Setelah memastikan bahwa Ci Shani ada di ruangan aku segera pergi menuju ruangannya.

Senyum dari tadi tak pernah luntur, aku berhenti sejenak di depan pintu ruangan nya, aku menyalakan lilin yang bertuliskan angka 27. Dengan meminta bantuan karyawan yang lewat untuk membuka pintu ruangan Ci Shani karena aku tak bisa membuka nya karena kue dan tote bag yang aku bawa.

Bruk

Kue yang aku bawa seketika jatuh, tanganku lemas tak dapat menahan kue itu. Di Sana di depan ku lebih tepat nya di sofa, Ci Shani sedang di tindih oleh seorang wanita yang sudah bisa ku tebak siapa dia, bukan hanya di tindih bibir mereka menempel.

Mungkin kedua nya mendengar suara kue yang jatuh, hingga wanita yang menindih Ci Shani memperbaiki posisinya menjadi duduk di ikuti dengan Ci Shani. Ci Shani nampak terkejut melihat aku lalu ia berdiri dan berusaha menghilangkan rasa keterkejutannya.

Dengan langkah yang pelan karena lutut ku sangat lemah, sungguh perasaan ku sangat sakit melihat pemandangan yang tadi. Apa seperti ini yang di rasakan Ci Shani dulu saat aku dan Nino dengan sengaja berciuman di depannya.

"Ge" kudengar suara lirih dari Ci Shani memanggil namaku.

Aku tersenyum air mataku tak bisa ku tahan untuk tidak keluar, dengan membawa kado yang masih ada di tangan ku aku berdiri di hadapan Ci Shani.

"Selamat ulang tahun Ci" ucapku dengan suara yang bergetar.

"Maaf kue nya jatuh dan maaf telah menggangu kalian untuk yang kedua kali nya" ucap ku.

"Aku datang kesini hanya ingin memberi Ci Shani kejutan tapi aku juga ikut terkejut, ci maaf selama aku ada di dekat mu aku selalu merepotkan mu"

"Sepertinya cici sudah dapat pengganti ku, aku terlambat ci" ucap ku

"Maaf juga beberapa bulan belakangan ini aku udah nyakitin dan jahatin cici, aku nyesel ci sudah berkata kasar sama kamu".

"Jika memang cici nggak bisa memaafkan aku tak apa ci, itu memang sudah konsekuensi yang aku terima akan perbuatanku sama cici" lanjut ku aku menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya.

"Tapi tolong terima ini ya ci" ucapku menyerahkan kado yang ku pegang sedari tadi ke Ci Shani.

"Gee,..."

"Bahagia selalu ya Ci, aku janji nggak akan ganggu cici dan ngerepotin cici lagi" ucap ku memotong ucapan Ci Shani, lalu aku mengalihkan pandanganku ke arah wanita yang masih duduk.

"Maaf ya mbak udah menggangu kalian" ucap ku.

"Aku pamit" ucap ku lalu segera pergi dari ruangan itu.

Gracia pov end.

Setelah pergi dari kantor Shani, Gracia tak langsung pulang wanita itu memutuskan untuk pergi ke sebuah vila milik keluarga nya. Vila yang jauh dari area perkotaan, tapi sebelum ia pergi ia sudah menyuruh orang untuk mengantar mobil nya untuk ia bawa.

Bertahan atau Pergi [GRESHAN]  (END)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن