9

3.4K 279 4
                                    

Happy Reading!!!

Pagi harinya Gracia terbangun dari tidurnya,meraba keningnya karena ia merasa ada sesuatu di sana. "Handuk" batin Gracia dirinya melirik sekitar, ini kamar nya berarti tadi malam ia ketiduran di mobil Ci Shani pikirannya.

Perlahan ia bangun dan meregangkan otot-otot nya, badannya masih sedikit lemas ia memutuskan untuk mencuci muka saja. Setelah selesai ia keluar dari kamar nya menuju ruang makan, di sana sudah ada kedua orangtuanya yang sedang menikmati makanan.

"Pagi Pa/Ma" sapa Gracia saat dirinya sudah sampai di dekat kedua orangtuanya.

"Pagi Gre" ucap keduanya orang tua nya bersamaan.

"Gimana kondisi kamu Gre udah mendingan?" Tanya Shanju.

"Emangnya Mama tau aku sakit" tanya Gracia heran.

"Ya kemarin malam Shani ngabarin Papa sama Mama, dan kami buru-buru pulang takut kamu kenapa-napa" jawab Shanju.

"S-serius Ma" tanya Gracia tak percaya.

"Ya serius masa Mama bohong sih"

"Mama sama Papa ketemu dong sama Ci Shani" ungkap Gracia.

"Nggak Gre" ucap Shanju.

"Berarti yang gendong aku Ci Shani dong" girang Gracia melirik sang Papa.

"Mungkin!" jawab Boby.

"Makasih ci "  batin Gracia.

Gracia dan kedua orang tuanya melanjutkan sarapan mereka sampai selesai. Gracia memutuskan untuk tidak kuliah hari ini, dikarenakan kondisi nya yang masih lemah. Gracia salah satu orang yang mudah sakit kalau kena air hujan.

*****

Di tempat lain tepatnya di rumah yang sedang Shani tempati, tampak nya dia sedang bersiap-siap hari ini ia akan memutuskan untuk pergi ke kampus.

Mengendarai mobilnya dengan pelan, ia masih memikirkan keadaan Gracia apakah wanita itu masih sakit atau sudah membaik.

Saat sedang asik mengendarai mobilnya padangan Shani teralihkan, dirinya melihat seorang wanita yang terlihat panik bersandar di mobilnya dengan ponsel di tangannya. Shani menghentikan mobilnya di depan mobil wanita itu, lalu turun hendak menghampiri wanita itu.

"Mobilnya kenapa mbak" tanya Shani mengagetkan wanita itu. Wanita itu sempat terpesona dengan wajah Shani.

"Eh! ini mbak nggak tau kenapa bisa mati" jawab wanita itu kepada Shani.

"Boleh saya cek" tanya Shani.

"Mmm, boleh tunggu ya saya buka kap depannya dulu" ucap wanita itu.

Setelah kap mobil itu terbuka Shani langsung mengecek apa yang rusak, dan tak lama kemudian ia kembali menutupnya. Selama Shani fokus mengecek dan memperbaiki mesin mobil itu, semuanya tak lepas dari pandangan wanita pemilik mobil itu. Wanita itu menatap kagum pada Shani dan membuatnya tambah terpesona.

"Coba di hidupin mbak" ucap Shani, lalu wanita itu mencoba menghidupkan mobilnya dan ternyata bisa.

"Wow, mbaknya hebat" ucap wanita itu takjub.

"Kalau begitu saya permisi ya mbak, mobilnya jangan lupa untuk di servis" ucap Shani.

"Terimakasih ya mbak, ini sebagai ucapan terimakasih saya mbak" ucap wanita itu lalu menyerahkan beberapa lembar uang.

"Nggak usah mbak disimpan aja, saya ikhlas kok" tolak Shani.

"Gimana kalau saya traktir mbak nya makan sebagai balasan nya" tawar wanita itu. Shani sebenarnya ingin menolak tetapi melihat wanita itu seperti berharap jadi Shani menerimanya.

Bertahan atau Pergi [GRESHAN]  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang