16

3.1K 248 17
                                    

Happy Reading!!!

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu Gracia, karena hari ini adalah hari ulang tahun Cici Kesayangannya. Gracia dengan semangat membuat kue yang di bantu sang mama untuk ia berikan ke pada Shani. Gracia sengaja membuatnya ia tak membelinya agar lebih spesial menurut nya.

Kado yang ia beli satu bulan yang lalu sudah terbungkus rapi, bukan cuman sepatu yang menjadi kadonya melainkan juga jam tangan yang selama ini di icar Shani.

Gracia sangat berharap kedatangannya kali ini dapat di terima dengan baik oleh Shani. Kalaupun tidak dia tidak akan berharap lagi, dia harus ikhlas menerima semua konsekunsi dari perbuatannya. Gracia menatap dirinya di cermin memastikan penampilannya sudah rapi.

Dengan senyum yang menghiasi bibirnya Gracia keluar dari kamarnya sambil menenteng paper bag berisi kado yang akan ia berikan ke pada Shani. Sedangkan kue yang ia buat tadi sudah ada di mobil, dirinya akan di antar sang supir pribadi Mamanya.

"Kamu udah mau pergi Ge" tanya Shanju Mama Gracia, saat ia melihat putri nya itu sudah rapi.

"Iya Ma Gre pamit ya, semoga hari ini Gre bisa dapetin maaf dari Ci Shani" ucap Gracia berharap.

"Iya sayang, Mama doain supaya rencananya berjalan dengan lancar ya" ucap Shanju tersenyum ke arah Gracia.

Gracia mencium punggung tangan sang Mama lalu segera pergi melangkah keluar, masuk ke dalam mobil lalu menyuruh sang supir untuk segera berangkat. Selama di perjalanan senyum Gracia tak pernah luntur, ia membayangkan reaksi Shani saat ia datang memberi kejutan. Kejutan seperti ini memang bukan yang pertama ia berikan, tapi situasi kali ini berbeda.

*****

Sementara di tempat lain lebih tepatnya di ruangan Shani, saat ini diri nya tengah sibuk dengan pekerjaannya. Ia sangat fokus menatap layar laptop nya, sesekali kening nya mengerut saat ada perbedaan atau kesalahan pada berkas-berkas yang sedang ia kerjakan.

Tak berselang lama suara ketukan pintu menghentikan pekerjaan Shani, ia berjalan untuk melihat siapa yang mengetuk pintu. Biasa nya kalau Jinan atau Sisca yang akan masuk mereka tak pernah mengetuk pintu, melainkan langsung masuk tanpa di persilahkan terlebih dahulu oleh pemilik ruangan.

"Happy brithay cici" suara dua orang remaja hal yang pertama Shani dengar ketika ia membuka pintu. Salah satu dari mereka membawa kue dan satu nya lagi seperti tengah memegang kado.

"Ha" Shani kaget pasalnya dirinya lupa akan hari ulang tahun nya sendiri.

"Tiup dulu lilin nya ci" ucap remaja itu yang tak lain Zee dan Christy, Shani memiup lilin itu hingga padam.

"Kita nggak di suruh masuk nih Ci"

"Iya nih kaki Kitty pegel tau" ucap Christy.

"Eh, maaf  ayo masuk" ucap Shani lalu menyuruh mereka masuk ke dalam ruangannya, lalu duduk di sofa itu.

"Kalian kok tau hari ini cici ulang tahun" tanya Shani kepada kedua remaja itu.

"Di kasih tau kak Jinan" jawab Zee.

"Makasih ya udah kasih kejutan sama cici, cici seneng. Asli cici lupa kalau hari ini cici ulang tahun" ucap Shani.

"Parah banget padahal belum tua-tua amat udah pikun" celutuk Christy.

"Hey nggak boleh gitu Chris" tegur Zee ke adek nya itu.

"Hehehe maaf ya ci" cengir Christy.

"Nggak pa-pa kok" balas Shani tersenyum.

"Oh iya Ci ini kado dari kita dan ibu titip salam" ucap Zee menyerahkan kado yang mereka bawa tadi.

"Wah! nggak perlu repot-repot kali Zee, salam balil ya sama ibu" ucap Shani.

Bertahan atau Pergi [GRESHAN]  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang