SHE | CH-14

9.5K 1.5K 115
                                    

Hari ini Gani merengek ingin dibelikan jaket kulit. Melihat milik temannya membuat ia tergiur menginginkannya juga. Karena libur, Henry pun mengiyakan ajakan Gani.

"Papa mau kemana?" Elbio yang tengah memainkan truk barunya pun bangkit dan menghampiri Henry. "Mau ikut."

"Papa mau nganterin adek beli jaket, kamu dirumah aja."

"Mau ikut."

"Abang dirumah, kan?"

Elbio mengangguk dengan ekspresi wajah sedih. Regi memang dirumah, tapi, Elbio juga ingin ikut naik mobil dan berjalan-jalan dihari Minggu.

"Mau ikut, mau liat."

"Liat apa? Nggak ada apa-apa, dirumah aja."

Memegang tangan Henry menggunakan kedua tangannya. "Mau ikut, papa."

Jika Henry terus memaksa agar Elbio tetap tinggal, pasti suara jerit tangis Elbio akan langsung terdengar. Kasihan Regi, kasihan Satya dan Mara.

"Yaudah, tapi nggak boleh nakal," Kata Henry pada akhirnya. "Minta tolong Bi Mara gantiin baju."

Perasaan senang memenuhi hati Elbio. Tanpa pikir panjang Elbio langsung berlari mencari Mara agar membantunya mengganti baju. Sejak semua baju Elbio dicuci Mara, semua baju harian Elbio masih dikamar Mara, belum dipindahkan ke lemari Elbio lagi.

"Ayo, pa."

Menoleh kearah Gani. Putra bungsunya tampak tampan dengan baju santainya. Hah, tak terasa si bungsu sudah besar, menyamainya.

"Bentar, nunggu kakak kamu dulu. Katanya mau ikut."

"Apa?" Berdecak kesal. "Ah ... Males lah."

Henry mendekati putra bungsunya yang menjatuhkan diri disofa, lalu mengusap kepala Gani.

"Adek, nggak malu sama badan?"

Menatap Henry. "Ish ... Papa."

***

Elbio duduk dikursi bagian belakang sendirian. Tadinya, Henry mengusulkan agar dipangku Gani. Tapi jelas tanpa basa basi Gani langsung menolaknya dan menyuruh Elbio untuk duduk dibelakang, sedangkan ia berada disamping papanya.

Sedangkan si anak baik Elbio tidak memperdulikan dimana ia akan duduk. Yang terpenting papa mau mengajaknya, itu saja.

Sedari tadi pandangan Elbio tidak luput dari jalanan. Anak itu terus menatap keluar, melihat mobil, motor yang sesekali menyalip mobil yang ditumpanginya.

"Motolnya kelen," Komentarnya ketika motor besar menyalip. "Kalo dolphin penuh, El mau beli motol kayak gitu juga."

El bertekat untuk lebih bersemangat lagi untuk mengisi celengannya agar bisa membeli satu motor gede.

"Kalo El udah beli motol yang besal, El mau boncengin Abang. Kalo Abang sakit, El bakal bawa Abang kelumah sakit pake motol yang besal," Hayalnya. "Emm ... Kalo El nggak bisa bawa motol yang besal, El bakal suluh bapak yang bonceng El, telus beli es klim yang besal. Nanti El makan diatas motol sambil jalan-jalan."

Henry dan Gani tidak bisa mendengar dengan jelas. Bisingnya jalanan, dan suara Elbio yang memang hanya seperti berbisik saja.

***

Elbio menatap kesekeliling. Banyak baju keren disini, ada baju bergambar kartun favoritnya juga. Anak itu berada digendongan Henry. Takutnya, nanti kalau berjalan sendiri akan menyusahkan karena tertinggal jauh dibelakang.

Say Hello, El [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang