SHE | CH-17

9.7K 1.4K 159
                                    

Balon karakter bus melambung tinggi didalam kelas. Ya, pagi tadi Regi menepati ucapannya.

Meski matanya sembab, hidungnya memerah, senyuman senang kini terpatri indah dibibir anak baik itu. Mau dilihat dari segi manapun sebenarnya kebahagiaan seorang Elbio itu sangat sederhana untuk orang yang mengerti.

Sekedar informasi, Elbio satu kelas dengan Kenny. Febian dan Luky juga satu kelas dengan Elbio.

Elbio duduk dengan Kenny, sedangkan Febian bersama Luky.

Guru pertama memasuki kelas untuk mengisi pelajaran. Atau, lebih tepatnya perkenalan terlebih dahulu sebagai wali kelas.

Regina--Wanita yang berstatus guru Bahasa Indonesia sekaligus wali kelas.

Wanita itu tersenyum sambil menatap anak muridnya. "Sudah siap untuk belajar?" Semua anak murid barunya mengangguk semangat. Masih baru, rasa semangat masih berkobar, coba saja saat pertengahan semester atau semester baru.

"Tapi, sebelum memulai pembelajaran hari ini, bagaimana kalo kita perkenalan terlebih dahulu?"

"Namanya siapa Bu?" Tanya salah satu murid laki-laki disana. Murid laki-laki jika melihat guru yang masih muda, apalagi itu perempuan pasti akan seperti itu, kan?

Gina berdiri dan berjalan kecil. "Perkenalkan, nama saya Regina. Kalian bisa memanggil saya Bu Regina, atau ... Bu gina saja juga boleh."

"Bu gina cantik," Seluruh tatapan mata menyoroti Elbio. Anak itu tersenyum manis sambil menatap wali kelasnya. Kedua tangannya dilipat diatas meja.

Gina terkekeh, mangayunkan kakinya mendekati Elbio. "Terimakasih, nama kamu siapa?"

"El," Balas Elbio semangat.

"El manis sekali."

Elbio menutup mulut menggunakan kedua tangannya. "Telimakasih," Lirih Elbio malu-malu.

Gina semakin tertawa dibuatnya. Kembali pada perkenalan, semua murid menanyakan apa yang ingin mereka tau.

Dan ternyata, Gina sudah menikah dan memiliki empat anak.

Regina kembali duduk dikursi guru, lalu membuka buku absen. "Ibu absen sekalian perkenalan, ya?"

"Abimanyu?"

"Hadir," Suaranya dewasa sekali.

"Ananda Kenny?"

"Sini," Terdengar berat.

"An--Elbio?"

"Hadiiilll," Mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi.

Menggelengkan kepalanya. Regina kembali membacakan absen hingga akhir, lalu memulai pembelajaran. Ya, meski masih tipis-tipis dan belum banyak tugas yang diberikan.

***

Elbio tengah sendirian dikelas. Ketiga temannya pergi ke kantin untuk membeli makan.

Karena Elbio membawa krayon dan buku gambar, Elbio jadi malas untuk pergi ke kantin. Ia lebih memilih menitip dan memakannya dikelas.

Krayon berwarna biru terus menggores permukaan kertas. Elbio tengah berusaha menirukan bentuk balon bus miliknya.

Dahinya sampai mengkerut sangking seriusnya.

"He ... Lagi apa cil?"

Elbio mengangkat kepalanya, melihat siapa yang tiba-tiba duduk dihadapannya. Elbio menatap pemuda yang menghampirinya satu per satu. Hingga, tatapannya jatuh pada salah satu pemuda disana. Senyuman senang langsung terulas.

Say Hello, El [Completed]Where stories live. Discover now