🌠 • 00 • Escape From You

437 154 87
                                    

“Malam lekaslah berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam lekaslah berlalu. Biarkan matahari menyinari bumi. Menyambut sebuah pertemuan manis di balik pancaran sinar terangnya.

🌠

Gadis itu mendengus sebal. Berulang kali mencoba menutup mata namun tak kunjung tertidur. Berulang kali juga tubuhnya berguling ke sana kemari mencari posisi yang nyaman. Helaan napas frustrasi keluar, lagi, entah kali ke berapa ia melakukannya.

Diliriknya jam di atas meja bersatu bersama buku pelajarannya. Desahan pelan lolos keluar dari bibir kecilnya. Sepertinya malam ini akan terasa lebih panjang di banding malam-malam sebelumnya.

Bosan. Dia menegakkan tubuh, beranjak turun berniat keluar melepas rasa jenuh. Berjalan mengendap-endap ke arah pintu.

"Mau ke mana lo?"

Tubuhnya menegang seketika, perlahan berbalik. "Emm ... ambil minum. Lo mau?" tanyanya beralibi.

Si penanya berdecak pelan. Kembali berguling di tempat tidur, tak menghiraukan kelakuan si gadis yang tak pernah lepas dari atensinya. Entah apa yang dilakukan gadis itu tiap malam menjelang, dia enggan mengetahuinya. "Jangan lama-lama," pesannya lirih.

Senyum kecil si gadis muncul. "Siap, Bu Bos!" serunya seraya memberi hormat.

"Diam! Mereka bangun, lo yang tanggung jawab!"

Dia meringis, mengangguk-angguk cepat. Tangannya tersimpan di depan bibir, menutup mulut guna suaranya tidak keluar tanpa persetujuannya. Menatap satu per satu teman-temannya yang tertidur pulas. Sayang, dia tidak. Mungkin mencari bintang adalah jawabannya. Bintang selalu berhasil membantunya tidur dengan nyenyak.

Lengannya menggapai daun pintu, membukanya perlahan guna tak ada suara berderit. Lantas melangkah ringan setelah bebas bergerak semaunya. Suasana gelap gulita di sekitar, tak dihiraukan. Tiba di taman, dia mendudukkan diri di salah satu kursi. Kepalanya menengadah menatapi langit malam yang bertabur bintang-bintang. Senyumnya tak luntur barang sedetik. Hingga mengingat hari esok, senyumnya makin melebar.

Dia menutup mata, menikmati sensasi dinginnya angin yang meniupi paras cantiknya. Dalam hati, berharap matahari segera tampak setelah ia membuka mata. Tanpa sadar, dirinya ikut terbawa mimpi. Mimpi indah yang kerap kali hadir bersamaan dengan sosok yang di rindukannya.

🌠

NOTES

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NOTES

Hello, yeoreobun~

I'm coming back!

Apa kabarnya hari ini? Baik-baik ya.

Gimana kesan kalian setelah baca? Drop di sini ya~

Terima kasih udah mampir. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote, komen, masukin ke reading list, dan share cerita ini sebanyak-banyaknya di akun sosmed kalian.

Biar nggak sider, spam "NEXT" di sini yuk~

See you again~

FOLLOW
WP indiariesday
IG @indiariesday & @instories.page
TikTok @instories.page
Twitter @indiariesday

Salam Kenal,

Indri

Escape From You [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang